Peluncuran Savina 300 ID untuk Kebaikan Setiap Hembusan Nafas
DJAKARTA.ID – Perusahaan teknologi medis asal Jerman, Dräger Indonesia baru saja meluncurkan inovasi terbarunya, Savina 300 ID (Indonesia). Sebuah ventilator buatan dalam negeri pertama yang dirakit oleh PT PHC Indonesia untuk memenuhi kebutuhan alat bantu nafas di berbagai rumah sakit, khususnya kategori A,B, dan C. Perilisan Savina 300 ID berlangsung pada Kamis (19/06/2025) di PT PHC Indonesia, Cikarang Bekasi.
Savina 300 ID merupakan ventilator berbasis turbin yang menggunakan teknologi dari Jerman, di mana alat ini dapat memberikan terapi invasif dan non-invasif dalam satu perangkat. Alat bantu nafas ini bisa digunakan di ruangan ICU, HCU, PICU dan bahkan bisa dipindah-pindahkan dengan mudah. Savina 300 ID sangat cocok digunakan di rumah sakit yang belum memiliki instalasi sentral gas udara tekan.
“Sebagai pelopor di bidang teknologi keselamatan dan medis, Dräger Indonesia mendukung transformasi kesehatan yang telah diluncurkan pemerintah untuk mempertahankan sistem kesehatan di tengah ancaman kesehatan global. Hal ini juga mencakup pembuatan atau produksi hingga distribusi alkes yang lancar dan bisa diproduksi di dalam negeri,” ujar Ibu Ratna Kurniawati selaku Managing Director Dräger Indonesia menyampaikan di acara press-conference peluncuran Savina 300 ID.
Beragam fitur dari Savina 300 ID yang sangat berguna adalah piluhan Bahasa Indonesia untuk memudahkan pengoperasian. Selain itu, ventilator ini bisa digunakan untuk pasien dengan berat mulai dari 5kg, memiliki baterai internal dan eksternal, memiliki indikator untuk pengukuran CO2, dan dibekali layar sentuh berwarna dengan interface sesuai standar Dräger secara global. Ventilator ini sangat mudah dipelajari dan digunakan oleh tenaga kesehatan.
Perkembangan industri alat kesehatan (alkes) beriringan dengan meningkatnya penyerapan produk alat kesehatan dalam negeri (AKD), di mana pada tahun 2024 mencapai 48%. Tren ini menjadi indikasi positif bagi Indonesia dalam mencapai kemandirian di sektor alat kesehatan.
Produk ventilator saat ini masih masuk ke dalam 10 besar alat kesehatan by value yang belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri. Nilai impor ventilator pada tahun 2024 mencapai 68,4 juta dollar dan naik 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga bisa dikatakan dominasi produk impor masih cukup tinggi.
“Hari ini kita melihat ventilator dengan teknologi Jerman yang diluncurkan oleh Dräger Indonesia. Saya optimis peluncuran ini dapat membantu perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia, sehingga kita bisa mencapai kemandirian alkes yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ucap Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Apt, M.Pharm, MARS sebagai Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang turut hadir meresmikan peluncuran Savina 300 ID.
Savina 300 ID akan didistribusikan ke rumah sakit tipe A, B, dan C di seluruh Indonesia. Kerja sama antara Dräger Indonesia dan PT PHC Indonesia merupakan kemitraan strategis jangka panjang sebagai dua perusahaan yang sama-sama memiliki visi mendukung perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia.
Inisiatif ini mendukung transformasi industri melalui transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan kapasitas SDM dalam negeri. Bagi Gobel Group sendiri, kerja sama ini merupakan bentuk kontribusi nyata untuk membangun Indonesia lebih mandiri, sehat, dan berdaya.
“Melalui kolaborasi strategis antara PHC Indonesia dan Dräger Indonesia, kami memproduksi ventilator Savina 300 ID yang tidak hanya memenuhi standar teknologi Jerman, tetapi juga membuka akses yang lebih merata terhadap layanan kesehatan berkualitas,” ungkap Bapak Dr. (H.C.) H. Rachmat Gobel sebagai Chairman and Shareholder of Gobel Group.
Dräger Indonesia juga bekerja sama dengan Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI) untuk mengadakan 2 jenis workshop terkait penggunaan alat medis. Mulai dari pengenalan mesin anestesi hingga pelatihan tentang Basic Ventilator yang ditujukan untuk dokter umum dan anestesi yang bekerja di ICU.
Investasi yang dilakukan Dräger Indonesia tidak hanya menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi kemandirian industri alat kesehatan nasional. Melalui produksi ventilator di dalam negeri ini, Dräger Indonesia sudah turut mendukung program substitusi impor, penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dräger Indonesia atas komitmen dan investasi strategis yang telah dilakukan. Hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan transformasi industri 4.0,” tutup Bapak Faisol Riza selaku Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia. (aul)
Posting komentar