Film Terbaru Angga Dwimas Sasongko bersama Visinema Pictures Menjadi Film Action Terbesar di Indonesia
DJAKARTA.ID – Film 13 Bom di Jakarta dari Visinema Picture digadang-gadang akan menjadi film action terbesar di Indonesia dengan melibatkan aksi kejar-kejaran mobil, bom meledak, tembak-tembakan, dan aksi laga lainnya. Karya besutan Angga Dwimas Sasongko tersebut siap “meledak” di bioskop pada tanggal 28 Desember 2023.
Bercerita tentang situasi Kota Jakarta yang mendapatkan teror 13 bom di 13 titik berbeda akan meledak dalam waktu berbeda. Terinspirasi dari kejadian nyata yakni peristiwa pengeboman di sebuah mal di Tangerang pada tahun 2015 silam, Visinema Pictures ingin menyajikan sesuatu yang baru bagi penonton Indonesia di mana negara ini memiliki beragam issue yang bisa digali lebih dalam dari sisi penceritaannya.
“Film ini ingin menantang kapasitas kami sebagai film maker. Kami memiliki aktor-aktor hebat yang tidak kalah dengan aktor luar. Semoga film 13 Bom di Jakarta ini bisa bersanding dengan film-film global lainnya,” ujar Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara saat konferensi pers di XXI Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Angga juga menambahkan bahwa cerita film 13 Bom di Jakarta tidak berkaitan dengan konteks peristiwa nyata yang terjadi di Indonesia.
Deretan aktor yang terlibat pada film 13 Bom di Jakarta antara lain Rio Dewanto, Chicco Kurniawan, Lutesha, Ardhito Pramono, Putri Ayudya, Ganindra Bimo, Niken Anjani, Rukman Rosadi, Andri Mashadi, Muhammad Khan, dan Aksara Dena. Proses syuting dilakukan di dua kota, yakni Jakarta dan Klaten.
Chicco Kurniawan mengungkapkan tantangan perannya pada film 13 Bom di Jakarta, “Ini adalah project pertama saya dengan Visinema. Saya di sini berperan sebagai Oscar, seorang pendiri start up uang digital, terus dia ahli tentang teknologi dan berkaitan dengan hacking gitu. Selama proses syuting ini sangat fulfilling bagi saya karena sangat menantang, tapi bersyukur bisa terlewati dengan baik setelah mengikuti berbagai workshop yang digelar oleh Visinema untuk pendalaman karakter sebagai Oscar,” ujar Pemeran Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2021 tersebut.
Taufan sebagai produser menyebutkan ada beberapa workshop yang diberikan kepada para pemain, mulai dari bootcamp, drifting workshop, hacking workshop, hingga gun fighting workshop yang ditujukan kepada masing-masing pemain sesuai perannya.
“Film 13 Bom di Jakarta ini penuh keseruan dari origin story nya. Kami ingin push the limit untuk mengenalkan genre action espionage ke penonton Indonesia. Kenapa bercerita tentang teror bom? Ya ini kami ingin ngasih tahu ke seluruh penonton bahwa situasi ini pernah terjadi di Indonesia,” jelas Taufan.
Hampir 90% adegan di fil 13 Bom di Jakarta menggunakan practical effect untuk menciptakan adegan yang lebih nyata. Menurut sang sutradara, penggunaan practical effect scene itu bisa dilakukan juga di Indonesia jika disertai dengan prosedur yang baik. “Film ini adalah akumulasi proses belajar saya sepanjang berkarir di film. Elemen-elemen di film sebelumnya seperti aksi lagi Wiro Sableng, aksi senjata Filosofi Kopi 3, hingga adegan car chasing Mencuri Raden Saleh, saya lebur menjadi satu pada 13 Bom di Jakarta,” pungkasnya.
Gabungan elemen-elemen tersebut membuat film 13 Bom di Jakarta akan menjadi sebuah film action terbesar di Indonesia dengan karakter dan penceritaan yang kuat serta isu-isu relevan. (aul)
Posting komentar