Movie

Annabelle Haunts Aquaman?

Pembuktian James Wan yang Tak Hanya Jago di Film Horor

DJAKARTA.ID – Pertama kali tahu bahwa James Wan, sutradara film horor kenamaan Insidious dan Conjuring akan menggarap film superhero, saya langsung skeptis. Terlebih lagi, filmnya berasal dari universe yang kurang familiar di telinga secara personal, yaitu DC Comics. Jujur, saya memang lebih menyukai karakter pahlawan buatan mendiang Stan Lee di Marvel Comics. Berkat pria yang wafat pada 12 November 2018 lalu ini, saya mengenal sosok Peter Parker “Spiderman”, Roger “Captain America”, Tony Stark “Iron Man”, Bruce Banner si “Hulk”, Scot Lang “Ant Man”, dan tentu saja tokoh yang disebut anti-hero Wade Wilson “Deadpool”.

Kembali ke topik James Wan yang didapuk menjadi sutradara film superhero dari DC Comics, yaitu Aquaman (2018) sudah tersiar dari bulan Juni 2015 lalu, tak membuat saya tergerak sedikitpun atau antusias. Tiga tahun berlalu, di pertengahan Desember 2018 ini, berbagai review positif mulai bermunculan ketika film yang dibintangi Jason Mamoa tersebut tayang di bioskop tanah air. Akhirnya saya pun memutuskan menyaksikan langsung di bioskop, dalam format IMAX, dan hal ini menjadi momen pertama kalinya saya menonton film dari DC Comics secara legal di bioskop.

Sebagai penikmat film, saya selalu menghindari trailer atau review panjang yang banyak ditemukan di berbagai platform media sosial. Setidaknya, hanya melihat penggalan cuitan atau judul artikel film dari beberapa movie influencer, baik di Twitter ataupun Instagram, itu sudah cukup untuk tahu bahwa filmnya layak ditonton. Begitu pula yang saya lakukan ketika memutuskan ke bioskop Gandaria City Mall, Jakarta Selatan pada Senin 24 Desember 2018 dan beli tiket Aquaman (2018).

Benar saja ternyata, selama dua jam di dalam studio, film ini membuat saya takjub, kagum, dan terperangah melihat visual dunia Atlantis yang begitu magis. James Wan nailed it! Sutradara asal Malaysia tersebut mampu mewujudkan The Lost City of Atlantis begitu megah dan menakjubkan. Teringat dialog antara Arthur si Aquaman dengan Mera (Amber Heard) saat mengetahui adegan pinokio masuk ke dalam perut paus itu ada bukunya. Namun, Arthur menjawabnya dengan sederhana “Saya tidak tahu kalau ini (cerita Pinokio) ada bukunya, saya tahunya dari film”. Persis dengan apa yang saya rasakan saat mengetahui indahnya Atlantis Kota yang Hilang tersebut bukan dari buku atau literatur manapun, tetapi dari film superhero karakter DC Comic, yaitu Aquaman (2018).

Aquaman (2018) sendiri bercerita mengenai asal mula kisah Arthur Curry (Jason Mamoa) sebagai manusia Alantis yang membawanya ke dalam perjalanan menemukan jati diri dan mengetahui apakah ia layak menjalankan takdirnya sebagai Raja Tujuh Samudera untuk menyelamatkan dunia.

Warner Bros Pictures selaku rumah produksi film yang juga dibintangi Nicole Kidman “The Others (2001)” itu berhasil memberikan sajian menarik dan menghibur di penghujung tahun ini. Ada beberapa adegan yang begitu luar biasa eksekusinya bagi saya pribadi, yakni di awal film ketika Ratu Atlanna (Nicole Kidman) bertarung melawan pasukan Atlantis yang dikirim oleh ayahnya untuk membawanya pulang. James Wan memainkan teknik kamera yang cukup sangat brilian dengan pergerakan wide angle menghasilkan perfect shot.

Adegan berikutnya tentu saja pertempuran Arthur & Mera melawan Black Manta (Yahya Abdul-Mateen II) dan pasukannya di pemukiman negara Italia. James Wan berhasil membuat adegan perkelahiannya begitu entertaining dan asyik. Perpindahan angle shot dari adegan Arthur melawan Black Manta ke adegan Mera mengalahkan pasukan Atlantis sangat halus, namun masih terasa intense. Kemudian, saat scene bertempur dengan ratusan, ribuan, atau malah jutaan Trench untuk mencari tombak Trisula milik mendiang Raja Atlantis pertama. Saya bahkan nyeletuk spontan saking kagum dengan visual yang ditampilkan James Wan tersebut. Breathtaking and unforgettable.

Terakhir, signature James Wan dengan jump scare scene yang asli bikin jantung mau copot. Beberapa celetukan mengumpat sempat terlontar ketika menonton Aquaman (2018) ini berkat adegan-adegan mengagetkan khas sutradara yang juga menggarap franchise movie populer, Fast & Furious 7 (2015) tersebut.

Kehororan berikutnya ditambah lagi dengan penampakan sekilas boneka Annabelle dari film Conjuring (2013) berada di dasar laut. Ya, jika kalian beruntung dan merupakan tipikal orang yang cukup detil ketika menatap layar bioskop, saya ucapkan selamat berjumpa dengan Annabelle si boneka ikonik dari Conjuring Universe tersebut. Entahlah, apakah ini hanya gimmick James Wan belaka atau mungkin bisa jadi sebagai hint ke sekuel film selanjutnya. We’ll see.

https://screenrant.com/wp-content/uploads/2016/11/James-Wan-Director-Promo-Shot.jpg 

Kesimpulannya, James Wan berhasil mewujudkan dunia bawah laut Atlantis begitu menakjubkan dengan segala makhluknya, background story mengenai hilangnya kota tersebut, hingga adegan-adegan spektakuler tidak berlebihan, membuktikan bahwa pria berusia 41 tahun tersebut sukses di debut movie superheronya bersama Warner Bros. Tak ketinggalan juga terselip pesan mengenai sekelompok manusia bedebah perusak ekosistem laut dengan membuang sampah dan mencemari isinya. Ingatlah apa yang dikatakan Ratu Atlanna kepada Raja Orm “Ayahmu salah ketika ia bilang ada dua dunia. Daratan dan lautan ini adalah satu.” Mari bersama-sama menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik dan janganlah buang sampah seenak jidat ke lautan. Kalian nggak mau kan kalau tiba-tiba pasukan Atlantis marah lalu melawan balik ke daratan? 

Akun @bicaraboxoffice dalam tuitannya menyebutkan bahwa Aquaman (2018) berhasil mencetak hattrick tiga minggu berturut-turut menjadi film nomor satu dunia berdasarkan Data Worldwide Box Office 23 Desember 2018 dari ComScore, lho. (aul@djakarta.id)