ARTOTEL Sanur-Bali menggelar Art Exhibition bersama Npaaw dan Monez
Sebuah kehidupan ibarat menggambar pada kertas putih kosong, kita yang akan menghiasi dengan tinta, warna, maupun melalui ekspresi yang nantinya akan merefleksikan siapa kita di kehidupan ini. Dengan kata lain berteman dengan kertas merupakan sebuah artikulasi yang mana dimaknai sebagai prosesi penjalinan hubungan, baik merujuk pada pertemanan, maupun ke hal yang lebih spesial dan lebih spesifik. Prosesi menjalin hubungan ini, tidak asing sekiranya telah dilakukan di dalam menempuh proses kehidupan, yang mana diawali dengan pertemuan, perkenalan, yang diniatkan sebagai sebuah keakraban. Hal tersebut menjadi satu landasan terjadinya pameran ini,
NPAAW melihat seni sebagai refleksi dari pengetahuan, pengalaman dan kepekaan seorang seniman. Tidak lama setelah lulus dari ISI Bali, Npaaw menghabiskan waktunya di Yogyakarta untuk memperluas perspektif dan memperkaya wawasan dan juga mengembangkan gaya melukisnya. Karya – karyanya memproyeksikan perpaduan antara “realisme” dan “surealisme” serta tradisi dan modernitas. Menggunakan idiom binatang sebagai Bahasa dalam karya, Npaaw membuat objek dalam lukisannya menempati dimensi kanvas, membingkai ke arah spasial yang tidak biasa. Npaaw percaya bahwa karakteristik dan symbol dari setiap binatang terbentuk dari perspektif kita. Walaupun karya lukisannya jauh dari prinsip seni Bali, tetapi dalam karyanya terdapat konsep yang menyampaikan sejumlah cerita dan keyakinan yang ditanamkan dalam dirinya sebagai anak muda Bali.
Ida Bagus Ratu Antoni Putra S.Sn M.Sn, atau yang akrab dipanggil dengan Monez, adalah ilustrator asal Bali lulusan sarjana dan master dari ISI Bali. Monez sudah menjalani profesinya sebagai ilustrator selama 15 tahun. Setelah bekerja sebagai designer pola di industry tekstil, Monez mulai menampilkan hasil karyanya di social media, di mana karya ilustrasinya mulai meraih keberhasilan. Beberapa daftar kliennya adalah: Apple, Pro create apps, Affinity by Serif, Starbucks, Havaianas, Bali Zoo, Grab, Walt Disney Indonesia, dan lain - lain. Monez telah melakukan banyak pekerjaan ilustrasi seperti desain kemasan, merchandise, dan mural di hotel dan restoran di Indonesia. Saat ini Monez bekerja sebagai pekerja independent dan mulai untuk menggambar dan melukis menggunakan cat akrilik, cat air dan arang.
Karya Monez maupun Npaaw dengan jelas merepresentasikan kondisi yang kita diami saat ini, yakni Bali. Bali menjadi ruang lingkup medan eksplorasi, dengan mempertimbangkan posisi diri, sejauh mana mampu memberikan cara pandang terkait dengan persoalan sosial kultural di Bali. Karya Monez dan Npaaw mengajak kita melihat Bali dengan perspektif yang berbeda. Kesadaran Monez dengan kedekatan edukasinya menjadikan monster - monster sebagai sosok Niskala yang bisa diinterpretasi sebagai sebuah situasi menakutkan, layaknya situasi yang sedang berlangsung hingga kini. Ketakutan kita akan situasi kini (pandemi) seakan tersirat melalui pengambaran sosok yang tak terlihat olehnya, seperti persepsi akan monster. Perspektif Npaaw menyadarkan kita akan pentingnya “Desa kala Patra” yakni tempat, waktu, dan kondisi / keadaan, terkait dengan ruang ciptaan Npaaw, untuk memahami ruang di mana kita berdiri, agar kita bisa memahami hubungan yang ada di sekitar kita. Melalui karya - karya mereka, membantu kita untuk melihat persoalan Bali saat ini yang sedang kita naungi bersama.
Bapak Agus Ade Surya Wirawan selaku General Manager dari ARTOTEL Sanur – Bali mengatakan, “Ini adalah sebuah kehormatan untuk bisa bekerja sama dengan seniman asal Bali. Kami harap art exhibition Berteman Kertas ini bisa dinikmati oleh pencinta seni kontemporer Indonesia di Bali dan khususnya tamu ARTOTEL Sanur – Bali.”
Art exhibition ini dikurasi oleh Ibu Windi Salomo, penasihat art department ARTOTEL Group, dan bisa dinikmati oleh masyarakat umum dari 10 February – 10 March 2021, di ARTSPACE, ARTOTEL Sanur – Bali, Jalan Kusuma Sari 1, Sanur – Bali.
Posting komentar