The Apurva Kempinski Bali Pamerkan Naskah Berusia Berabad-abad dari Era Majapahit
Merangkul semangat persatuan dalam keberagaman melalui gerakan ‘Indonesia Berdaya: Bhinneka Tunggal Ika’ 2024, The Apurva Kempinski Bali menghadirkan Pameran Lontar Bhinneka Tunggal Ika – hasil kolaborasi dengan Samsara Living Museum. Tersedia mulai 3 April hingga 31 Mei 2024, pameran ini menampilkan warisan sastra Indonesia melalui sepuluh naskah kuno yang dilestarikan dengan cermat dari era keemasan Kerajaan Majapahit.
Pameran Lontar Bhinneka Tunggal Ika merupakan pameran pertama yang menampilkan koleksi naskah turun-temurun dan dilestarikan oleh Samsara Living Museum, termasuk naskah yang ditulis oleh nenek moyang langsung Mpu Tantular – seorang ulama terkemuka dan penasihat Raja Hayam Wuruk pada masa Majapahit. zaman pada abad ke-14.
Inti dari pameran ini adalah Lontar kuno bernama Kakawin Sutasoma (Mpu Tantular, 13651389), yang terkenal karena memperkenalkan ungkapan ‘Bhinneka Tunggal Ika’, yang hingga kini masih menjadi semboyan nasional Indonesia. Melengkapi karya terkenal ini, pameran ini menampilkan koleksi manuskrip yang menyelidiki seluk-beluk keberadaan manusia, mengeksplorasi tema-tema seperti dinamika sosial, hubungan interpersonal, spiritualitas, dan hubungan kita dengan alam. Berasal dari tahun 400 SM, manuskrip-manuskrip ini menawarkan kebijaksanaan abadi. Karya-karya tersebut telah ditulis ulang dengan cermat dan dilestarikan dari generasi ke generasi, berkat upaya penuh dedikasi dari individu-individu seperti Ida Pedanda Ketut Buruan dan Ida Pedanda Gede Made Buruan, yang masing-masing mewakili generasi ke-13 dan ke-16 dari keturunan Mpu Tantular.
Pameran Lontar Bhinneka Tunggal Ika resmi dibuka pada tanggal 3 April 2024 di Lobi Pendopo, diawali dengan penampilan lantunan mistis ‘Kakawin Sutasoma’, dilanjutkan dengan talkshow interaktif yang menghadirkan narasumber ternama. Panelis yang hadir antara lain para pendiri Samsara Living Museum – Ida Bagus Made Gunawan dan Ida Bagus Agung Gunarthawa, yang telah mengabdikan diri dalam melestarikan, mempromosikan, dan menjaga nilai-nilai budaya warisan leluhur melalui museum hidup yang terletak di Desa Jungutan, Karangasem, Bali. . Turut terlibat dalam diskusi adalah Ayu Kartika Dewi, ajudan khusus Presiden RI sekaligus Direktur Utama Indika Foundation yang berupaya menumbuhkan semangat toleransi dan keberagaman serta mengadvokasi pendidikan di Indonesia. Mengeksplorasi esensi ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dan maknanya dalam masyarakat modern, dialog interaktif ini juga menekankan perlunya melestarikan warisan budaya dan kearifan untuk memelihara keharmonisan sosial dan saling pengertian di antara beragam komunitas di Indonesia.
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan berkolaborasi dengan The Apurva Kempinski Bali,” ungkap Ida Bagus Agung Gunarthawa, Founder Samsara Living Museum. “Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat meningkatkan minat dan pemahaman terhadap kekayaan nilai-nilai naskah ini. Dukungan hotel dalam melestarikan budaya Indonesia sangat berarti bagi kami. Terima kasih telah bergabung dengan kami dalam perjalanan yang berarti ini.”
“Merayakan keberagaman Indonesia selalu menjadi inti dari semua yang kami ciptakan di The Apurva Kempinski Bali, terutama melalui kampanye 2024 kami – Indonesia Berdaya: Bhinneka Tunggal Ika. Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali menambahkan. “Pameran ini merupakan babak penting dalam dedikasi kami untuk melestarikan dan merayakan warisan budaya Indonesia.”
Temukan informasi lebih lanjut mengenai “Pameran Lontar Bhinneka Tunggal Ika”.
Posting komentar