Ikon Pemersatu Kekayaan & Keanekaragaman Kopi Nusantara
DAJAKARTA.ID – Indonesia berada di posisi ke-4 sebagai produsen kopi terbesar di dunia menurut data yang disajikan oleh International Coffee Organization tahun 2017/2018. Kopi negeri ini juga dikenal sebagai salah satu kopi terbaik dunia dengan kekhasan yang dimilikinya. Dulu, minuman hitam pekat itu hanya melekat dengan kakek-kakek yang sudah menua dan hanya dinikmati di warung gubuk kecil di perkampungan.
Seiring perkembangan jaman, dewasa ini kopi mengalami perubahan ‘wajah’ dan nilai. Kedai kopi mulai bermunculan di berbagai kota kecil, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Tak lagi tampil ala kadarnya, gerai kopi hadir dengan konsep lebih modern dan bisa ditemui di pusat keramaian, mall, kawasan mewah, atau tempat nongkrong kawula muda.
Industri kopi telah menciptakan gaya hidup baru serta menggerakkan lini kreatif anak-anak muda Indonesia. BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) menyambut baik fenomena ini. Berbagai upaya nyata telah dilakukan lembaga yang bertanggung jawab terhadap perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia tersebut. Ya, industri kopi merupakan salah satu industri kreatif yang patut dikembangkan.
“BEKRAF menggalang berbagai masukan dan dukungan dari sebanyak mungkin pemangku kepentingan usaha kopi di tanah air. Ini penting bagi BEKRAF untuk merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan melakukan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Terutama untuk merumuskan bentuk promosi kopi Indonesia yang ‘ngena’, bukan hanya di dalam negeri sendiri, tetapi juga sukses di luar,” tegas Boni Pudjianto selaku Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri BEKRAF.
BEKRAF membuat sebuah logo ‘Kopi Indonesia’ yang nantinya dijadikan sebagai generic branding untuk menyatukan kekayaan kopi nusantara. Secara grafis, logo ini diciptakan dengan mengolaborasi kata ‘Kopi’ dan ‘Indonesia’ membentuk gambar sebuah cangkir kopi. Logo ini juga memungkinkan untuk penambahan kata daerah asal kopi tanpa merusak estetika desain dasar. Diharapkan logo ‘Kopi Indonesia’ menjadi ikon pemersatu kekayaan dan keragaman kopi yang ditanam dan diolah di negeri sendiri.
“Logo ini mendapat sambutan positif dalam uji coba yang dilakukan bersamaan dengan promosi brand produk Indonesia dalam beberapa kegiatan yang didukung BEKRAF sejak April 2018 kemarin, baik di luar maupun dalam negeri,” jelas Daroe Handojo, Wakil Ketua SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) sekaligus pegiat kerjasama lintas lembaga dan komunitas kopi.
BEKRAF menyediakan logo tersebut untuk membantu peningkatan penghargaan atas tingginya mutu, keunikan rasa, serta kreativitas industri pengolahan dan penyajian kopi Indonesia. Oleh karena itu, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak serta pemangku kepentingan, dibutuhkan untuk menempatkan produk kopi Indonesia, bukan hanya komoditas semata, melainkan membuka banyak kemungkinan sebagai gaya hidup penggerak sektor industri kreatif lainnya.
Pengenalan logo ‘Kopi Indonesia’ dilakukan bersamaan dengan penyerahan buku pustaka kepada Perpustakaan Nasional berjudul KOPI. Diharapkan ketika dunia mendengar kata ‘kopi’, maka langsung terafiliasi dengan ‘Indonesia’. Buku ini menggambarkan informasi tentang daerah mana saja di Indonesia yang menghasilkan biji kopi terbaik. Cocok menjadi rujukan bagi pengusaha kopi ataupun para coffee geek yang turut berperan dalam menggerakkan industri ini. Ada juga kisah petani kopi dengan segala perjalanannya dalam menanam, memelihara, memanen, hingga cerita sukses pemilik kedai kopi dalam meramu serta menyajikan kopi kepada pelanggannya.
Sudah saatnya membangun citra ‘Kopi Indonesia’ dari sekarang untuk mengingatkan akan cita rasa, seduhan, kehidupan, dan budaya Indonesia ke pasar dalam negeri maupun mancanegara. (aul@djakarta.id)
Posting komentar