Film “Pesugihan Sate Gagak”, Sebuah Komedi Horor dari Cahaya Pictures
DJAKARTA.ID – Setelah film 1 Imam 2 Makmum membuat geger sinefil lokal di 2024, tahun ini Cahaya Pictures kembali hadir dengan karya terbarunya yang diangkat dari fenomena ritual pesugihan. Menjadi perusahaan afiliasi dari BASE Entertainment, setiap proyek Cahaya Pictures selalu berakar pada nilai-nilai kehidupan, budaya, serta kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Film Pesugihan Sate Gagak merupakan hasil kolaborasi bersama mitra kreatif lainnya, seperti PK Films, Laspro Media Sinema, IFI Sinema, dan Arendi Cipta Internasional. Film ini akan menghadirkan sebuah komedi klenik absurd tentang tiga sahabat yang nekat mencari cuan melalui jalur supranatural. Disutradari Dono Pradana (Komika, YouTuber, Aktor) dan Etienne Caesar (co-director film Cinta tak Seindah Drama Korea, 2024).
“Melalui film ini, saya cuma mau bilang hidup itu absurd. Kadang hal-hal paling gelap justru bisa bikin kita ketawa. Salah satunya adalah fakta bahwa ada juga pesugihan yang tumbalnya bukan manusia. Kalau film horor lain bertabur artis papan atas, film ini justru bertabur hantu-hantu papan atas se-Indonesia,” kelakar Dono Pradana yang pernah terlibat dalam beberapa film, seperti Yowis Ben the Series, Lara Ati dan Sekawan Limo.
Film Pesugihan Sate Gagak mengikuti kisah tiga sahabat, Anto, Dimas, dan Indra di tengah tekanan hidup yang makin pelik. Mereka akhirnya nekat menempuh jalan pintas dengan menjual sate untuk setan demi Harta, Tahta dan Wanita. Ritual ini adalah salah satu fenomena klenik yang tersebar di berbagai daerah, seperti Banyuwangi, Jember, daerah pesisir Jawa Tengah, dan juga ditemukan dalam kisah-kisah mistis dari Sulawesi hingga Sumatra.
Dalam praktiknya, ritual ini mengharuskan pelakunya telanjang bulat dalam menyajikan sate yang terbuat dari daging burung gagak sebagai persembahan kepada mahkluk halus. Sementara prosesi pembakaran satenya kerap dilakukan di tempat-tempat yang dianggap memiliki energi gaib tinggi, seperti kuburan tua, hutan angker, atau lokasi keramat lainnya. Waktu pelaksanaan pun biasanya pada malam-malam yang diyakini saat tirai dunia nyata dan alam gaib menipis, seperti malam Jumat Kliwon atau malam 1 Suro.
“Pesugihan sudah jadi bagian dari budaya lisan kita. Melalui film ini, kami akan menyajikannya dari sisi yang absurd serta jenaka. Karena ya... sesuatu yang instan nggak akan kasih hasil maksimal. Proses kreatifnya juga gila, di mana kami ingin penonton bisa takut dan tertawa di saat yang sama,” ujar Etienne Caesar.
Film Pesugihan Sate Gagak akan diramaikan deretan komika dan pelawak senior. Mulai dari tiga karakter utama seperti Ardit Erwanda, Yono Bakrie, dan Benidictus Siregar. Deretan aktor lainnya juga dimeriahkan oleh Nunung, Firza Valaza, Arief Didu, dan Ence Bagus. Satu-satunya pemain non-komika adalah Yoriko Angeline yang justru jadi penyeimbang di tengah kekacauan karakter.
“Waktu pertama dengar judulnya Pesugihan Sate Gagak, saya langsung mikir: ini pesugihannya yang makan sate, atau burung gagaknya yang buka lapak? Hahahah. Dari keanehan itu saya langsung tertarik. Premisnya segar dan absurd, jualan sate ke setan itu udah lucu duluan di kepala, heheheheh” ungkap Ardit Erwandha.
Diproduseri oleh Aoura Lovenson Chandra dan Fauzar Nurdin, film Pesugihan Sate Gagak dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia tahun 2025 ini. Meskipun memiliki sentuhan horor, film ini tidak akan membuat penonton merasa ketakutan, melainkan mendapatkan keseruan dari komedi-komedi yang absurd.
“Bisa dikatakan bahwa 70% dari film ini adalah komedi, dan 30% sisanya berunsur klenik. Tujuan kami sederhana, membuat penonton tertawa lepas dan melupakan sejenak masalah di luar sana,” tutup Aoura selaku Produser.
Posting komentar