Aset Kripto Dogecoin Naik dalam Sehari Berkat Viral di Tiktok
DJAKARTA.ID – Harga salah satu aset kripto Dogecoin (DOGE), naik 100% dalam satu hari saja setelah viral di media sosial Tiktok. Hal ini membuat trader atau investor DOGE mampu melipat gandakan uangnya dalam satu hari saja.
Tren kenaikan harga DOGE menjadi sorotan media di Amerika Serikat dan negara lainnya. Di Indonesia, Dogecoin (DOGE) diperdagangkan di INDODAX, Indonesia Startup Bitcoin and Crypto Exchanges.
Oscar Darmawan mengatakan, Dogecoin merupakan aset kripto yang paling menarik dibandingkan aset kripto lainnya. Harga Dogecoin naik hampir 100% dari Rp40 per koin (Rabu 8 Juni 2020) menjadi Rp76 per koin (Kamis 9 Juni 2020).
"Kenaikan DOGE hampir 100% sehari ini membuat makin besar userbase Dogecoin. Ini karena viralnya Dogecoin di Tiktok global. Selama ini, Dogecoin juga cukup banyak dipergunakan ekosistem di online untuk bertransaksi seperti bitcoin. User Indodax hampir seperti menggandakan uangnya dalam sehari melalui trading Dogecoin ini," kata Oscar Darmawan.
Jackson Palmer (pencetus Dogecoin) mengambil nama DOGE dari meme anjing ‘doge’ yang sering dilihat di media sosial dan menganggapnya sebagai joke cryptocurrency. Oscar Darmawan mengatakan DOGE memiliki ekosistem tersendiri yang bisa membuat aset kripto itu tidak bisa dipandang remeh.
“Dogecoin memang crypto yang paling menarik dibandingkan lainnya karena memang dibuat pada awalnya hanya untuk bercandaan tapi akhirnya menjadi ekosistem sendiri yang mandiri dan bertransformasi menjadi aset yang punya fan base sendiri," katanya.
DOGE mengalami kebanjiran permintaan dari investor / trader setelah video viralnya di Tiktok. Volume perdagangan 24 jam DOGE dari seluruh dunia melonjak menjadi USD 881 juta atau meningkat sekitar 680 persen dalam satu tahun.
Sementara itu di Indonesia, khususnya di INDODAX, volume transaksi selama 24 jam mencapai Rp58 miliar. Akibat video tiktok tersebut, DOGE lebih menarik dibanding Bitcoin yang merupakan aset kripto paling populer. Bitcoin mencatatkan volume transaksi Rp34,2 miliar, berada di urutan nomor 2 setelah DOGE.
Menurutnya, di masa pandemi dan masa pemulihan saat ini, aset kripto dan lainnya hadir melengkapi instrument investasi yang jatuh diterpa wabah COVID-19. Hingga saat ini, kinerja-kinerja produk investasi lain seperti saham masih dalam tren bearish atau menurun.
“INDODAX hadir untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan aset kriptonya dan sistem blokchainnya. Masyarakat Indonesia masih belum terlambat untuk berinvestasi di INDODAX. Karena kami menghadirkan fitur yang ramah untuk pemula dan selalu aktif mengedukasi yang juga untuk membantu meningkatkan literasi keuangan digital Indonesia,” tutup Oscar Darmawan.
Posting komentar