Events

Gemah Ripah!

Pameran Perjalanan Warisan Kuliner dan Budaya sebagai Perayaan 50 Tahun Sarirasa Group

DJAKARTA.ID – Kesuksesan luar biasa dari Pergelaran Semesta Rasa pada 21 Juli lalu, Sarirasa Group kembali menggelar perayaan hari jadinya yang ke-50 tahun dalam bentuk pameran bertajuk “Gemah Ripah”. Berlangsung di Atrium Utama, Senayan City Mall mulai tanggal 9 hingga 11 Agustus 2024, pameran ini menyajikan perjalanan warisan kuliner dan kekayaan budaya Indonesia melalui serangkaian kegiatan menarik dan penuh makna.

Memasuki pintu masuk pameran, pengunjung disambut oleh “Warung Daun Mangga” di mana mereka bisa mengikuti live demo cooking dan product tasting dengan bahan dasar buah mangga beserta daunnya. Mulai dari Pepes Ayam Daun Mangga, Manisan Buah Mangga, hingga kudapan Kerupuk Gendar khas Sarirasa Group. Kemudian, pengunjung yang membawa keluarga bisa mampir ke “Taman Kopi Lestari” untuk mengajak anak-anak mengeksplorasi kreativitasnya melalui aktivitas mewarnai dengan kapur yang terbuat dari ampas kopi. Di sini, pengunjung juga dapat mencicipi kopi gratis.

Masuk lebih dalam, pengunjung bisa mempir ke “Sarirasa Origins” untuk menilik berbagai koleksi pribadi sang pendiri Sarirasa Group yang membawa cita rasa dan nilai-nilai autentik Indonesia. Ada koleksi-koleksi lukisan kaca terbalik, berbagai keramik tempo doloe, wayang kulit China-Jawa, hingga lembaran-lembaran kain wastra yang cantik. Inisiatif “Sarirasa Originis” memang berfokus pada pelestarian dan promosi budaya Indonesia melalui program-program dan kolaborasi dengan seniman lokal. Sarirasa Group ingin berperan sebagai duta budaya Nusantara ke panggung dunia.

"Perayaan ke-50 tahun ini menjadi bukti komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap upaya melestarikan, mengangkat, dan mempromosikan budaya serta kuliner Indonesia. Melalui pameran Gemah Ripah dan berbagai inisiatif kami, Sarirasa Group bertujuan menghormati warisan lokal, merangkul modernitas, dan menginspirasi generasi mendatang. Kami sangat bersemangat berbagi perjalanan ini dengan semua orang dan terus melanjutkan warisan keunggulan Sarirasa Group," ungkap Benny Hadisurjo selaku CEO Sarirasa Group.

Pengunjung juga bisa membeli kudapan-kudapan khas Sarirasa Group di “Jajanan Pasar” seperti dadar gulung, pastel, ongol-ongol, puding lapis, tahu isi, kerupuk, dan masih banyak lainnya. Tak hanya berupa sajian tenan menarik, pengunjung juga dihibur oleh penampilan musik dari Kalya Islamadina serta beberapa influencer ternama untuk memandu berbagai aktivitas dan berinteraksi dengan pengunjung. Terlihat beberapa di antaranya seperti Rania Yamin, Harumi PS, Amelia Chuatan, Jonathan Alden, Jirayut, Zara, Kayla, Reza Chandika, Guff Perdana, Sara Tobing, Agnes Rahajeng, Ardina Rasti, dan Arie Andika.

Sarirasa Group telah lama dikenal sebagai pilar kuliner Indonesia yang berawal dari warung kecil dan restoran besar seperti sekarang. Kedua pendiri, yakni Bapak dan Ibu Budi Hadisurjo selalu memegang teguh prinsip menjaga keaslian dan cita rasa asli masakan Indonesia. Sarirasa Group terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melupakan akar tradisi. Penerus genarasi berikutnya, Christopher Hadisurjo kemudian memberikan terobosan agar Sarirasa Group menjangkau lebih banyak pencinta kuliner. Salah satunya adalah menghadirkan berbagai menu yang relevan dengan preferensi masa kini, seperti menu vegetarian, penggunaan bahan-bahan non-GMO, dan penawaran khusus selama perayaan keagamaan.

Melangkah lebih jauh, Benny Hadisurjo selaku CEO Sarirasa Group juga memandang ke depan dengan rencana ambisius dalam mengenalkan cita rasa Indonesia ke panggung internasional. Melalui inisiatif “Sarirasa Tanahmula”, ia fokus pada ekspansi bisnis serta tanggung jawab sosial dan pengembangan komunitas. Sarirasa Group memutuskan untuk melebarkan sayapnya ke kancah Internasional dengan membuka gerai di Belanda.

“Visi besar Sarirasa ingin membawa kelezatan kuliner Nusantara ke seluruh dunia. Kami menunjuk Felix Ang sebagai Direktur Sarirasa International Europe untuk membawa strategi bisnis yang tajam dan berorientasi pada masa depan. Felix memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pasar Eropa, sehingga kami yakin bahwa beliau dapat mengembangkan konsep restoran Sarirasa yang adaptif dan inovatif kepada konsumen Internasional. Belanda akan menjadi negeri pertama yang kami yakini akan membuka pintu-pintu lainnya di pasar Eropa,” ungkap Stefan M. Tanaja dari Sarirasa International.

Sebelum pembukaan restoran di Eropa, Sarirasa Group sedang melakukan renovasi restoran di kawasan Canggu, Bali untuk melihat potensi dari target market wisatawan asing. Restoran ini akan membawa nama Sata House Senayan untuk menarik daya tarik konsumen Internasional di Pulau Dewata tersebut. “Keunikan Bali sebagai daya tarik utama dalam ekspansi Internasional dari Sarirasa Group akan memperlihatakan bagaiman kami telah bersiap menjadi duta kuliner Indonesia di pentas global,” tambah Stefan.

Pameran “Gemah Ripah” juga menghadirkan beragam sesi talkshow bersama mitra-mitra Sarirasa Group dengan pembahasan mengenai keamanan pangan, diplomasi gastronomi, hingga keberlanjutan di industri perhotelan. Pembicaranya antara lain Rita Andriana (Research & Development Sarirasa Group), Yoga Setyadharma (Tofu Deli), Aries Adenata (Pemasok Kerupuk Gendar untuk Sarirasa Group), Arsjad Rasjid (Ketua Umum KADIN Indonesia), Prof. Dr. I Gede Pitana (Kepala Badan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata Indonesia), Vinda Damayanti Ansjar, S.Si., M.Sc., (Direktur Pengurangan Sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), dan Charles (Direktur Sarirasa Tanahmula).

Pada kesempatan yang sama, Sarirasa Group juga merilis buku komik wayang edisi terbatas berjudul "Riwayat Pandawa & Dewa Ruci: The Ending Saga Between Good & Evil". Peluncuran ini menekankan pentingnya menjaga cerita tradisional agar tetap hidup. Melalui inisiatif ini, Sarirasa Group ingin menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya Indonesia dan menginspirasi generasi muda untuk menghargainya. (aul)