Menganalogikan kata-kata Shakespeare, “What’s in a name, that which we call a rose, by any other name would smell as sweet”, menjadi bagaimanapun melafalkan nama bir Heineken, dia tetap akan menghadirkan Gezellig di manapun di 190 negara di mana kini Heineken hadir. Begitu beragam cara melafalkan dan menikmati Heineken di ratusan negara ini, namun semuanya menyatu dalam satu kondisi, yaitu Gezellig. Sebenarnya apa itu Gezellig? Tanyakan pada orang Belanda, ternyata sulit mencari terjemahan langsung dari Gezellig dalam satu kata, karena jauh lebih kompleks, hingga bahkan dikatakan tidak ada kata terjemahannya, karena dalam hal ini selain ada Heineken juga ada unsur waktu, orang, dan tempat.

Heineken bukan minuman bir saja, tapi seperti dikatakan oleh Alfred Henry (Freddy) Heineken, "kami tidak menjual bir, kami menjual Gezelligheid". Bahkan ingat Heineken kini bukan hanya ingat bir dan Gezellig saja , tapi juga beragam kegiatan global yang didukung oleh Heineken, mulai olahraga otomotif di Formula 1 dan E, sepakbola di UEFA Champions League, hingga berbagai kegiatan musik seperti di Heineken House Coachella, termasuk di Indonesia pada gelaran Djakarta Warehouse Project. Gezellig, atau Good Times sebagai salah satu terjemahan yang mendekati tapi tetap masih belum bisa menggambarkan betapa sederhana namun tetap kompleks makna yang ada di balik istilah ini, dan DNA Good Times ini sekarang sudah melekat pada Heineken selama 150 tahun sejak diperkenalkan pada tahun 1873 di Amsterdam, Belanda.

Untuk merayakan 150 tahun sebagai jenama bir premium paling internasional, Heineken meluncurkan kampanye “150 Years of Good Times, One Way or Another”. Makna di balik tajuk ini adalah tidak penting bagaimana orang melafalkan atau menikmati Heineken, yang penting adalah Good Times yang bisa dihadirkan bersama Heineken.

“Dalam perayaan 150 tahun Good Times bersama Heineken®, kami merangkul semua cara berbeda yang digunakan orang di lebih dari 190 negara untuk menikmati merek kami. Baik itu menikmatinya dengan es atau secara tidak sengaja salah mengeja nama merek kami dengan cara yang paling kreatif— Heineken® telah menjadi ikon global, menyatukan kita semua, one way or another. Di Indonesia, konsumen dapat merasakan pengalaman ini secara langsung di Heineken® 150 – Destination Good Times,” ujar Jessica Setiawan, Marketing Director Multi Bintang Indonesia dalam kesempatan pembukaan Heineken® 150 – Destination Good Times.

Jika tahun lalu Heineken menghadirkan Heineken Escape Room dengan permainan yang seru, kini bertepatan dengan perayaan 150 tahun, Heineken menggelar “Heineken 150 – Destination Good Times” , yaitu exhibisi yang berlangsung selama 10 hari dari tanggal 28 Juli hingga 6 Agustus di Spac8, Ashta, di mana para pengunjung dapat mengeksplorasi Heineken melalui berbagai zona. Mulai menjelajah waktu di Museum of Hei-story, rasakan bagaimana dunia menikmati Heineken di Hei-World, #Whateverken Lab, dan Ken-Leidiscope x Haluu World. Nikmati juga 3 varian minuman Cocktail-neken hasil kolaborasi Heineken dan Home Mixologist, Sip Sensei, sembari menikmati penampilan lebih dari 50 DJ, termasuk Winky Wiryawan dan artis lainnya.

Berbagai zona di Heineken 150 – Destination Good Times

Apakah lafalnya Haineken, Heneken, atau Heineken, dinikmati dingin dengan es atau dengan limau, Heineken bukan sekedar bir, namun menjadi ikon global yang menyatukan, one way or another. Silakan mengenal Heineken lebih lanjut di exhibisi Heineken 150 – Destination Good Times yang terbuka untuk umum dengan syarat 21+.  Pengunjung disarankan mengonsumsi Heineken secara bertanggung jawab dan tidak mengemudi saat sedang mengonsumsi minuman beralkohol.

Heineken akan melanjutkan perayaan ini sebanyak 150 perayaan di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Bali, yang akan diakhiri dengan perayaan puncak pada Djakarta Warehouse Project (DWP) di akhir tahun 2023.

Nantikan berbagai aktivitas keseruan lainnya dari Heineken di Instagram resminya @heinekenid dengan tagar #Heineken150Tahun.

Konten ini ditujukan untuk umur 21+