Fashion

I Want to be a Living Work of Art

Sebastian Gunawan Couture menggelar peragaan busana tahunan dengan tajuk La Divina Marchesa

Mode di tangan Sebastian Gunawan merupakan perayaan pada rancangan-rancangan yang menjunjung keindahan wanita. Citra perempuan yang elegan, penuh sofistikasi, feminin, ramping dalam balutan busana penuh kemewahan yang menjadikannya berkelas.

Di dalam koleksi yang bertajuk LA DIVINA MARCHESA yang ditampilkan dalam peragaan busana tahunan  29 November 2016 di Hotel Mulia Senayan Jakarta, ada yang berbeda dan hal baru yang ditawarkan Sebastian Gunawan Couture dari peragaan busana tahunannya kali ini. Meskipun begitu wanita ideal yang diekspresikan lewat koleksi cantik, dan modern tetap tergambar.

Inspirasi busana datang dari Luisa Casati seorang Marchesa (bangsawan) yang selama tiga dekade di awal abad 20 dianggap sebagai perempuan paling artistik setelah Bunda Maria dan Cleopatra, hingga para pemilik galeri di berbagai belahan dunia merasa wajib mengisi galeri mereka dengan portraits, foto-foto dan patung diri perempuan eksentrik ini.

Ketika orang menjadikan anjing sebagai binatang peliharaan, Casati menghela leopard kesayangannya ke acara selebriti dan melingkarkan ular boa sebagai scarf di lehernya. Estetika visual pribadi Casati menjadi legenda di berpuluh negeri. Luisa Casati tidak hanya menginspirasi legiun penulis, pelukis, pematung, fotografer dan desainer mode, dia sendiri juga terinspirasi pada seniman, seperti Salvador Dali. Di masa yang sama, Ballet Rusia menggeliatkan selera mode inovatif Luisa Casati yang mempertemukan hembusan nafas Timur dengan cita rasa Barat.
 
“Saya dan Cristina menghidupkan elemen mode yang datang dari Luisa Casati sebagai inspirasi utama, di mana perpaduan unsur budaya Timur seperti Turki, Jepang dan China dengan Barat seperti Eropa menjadi karya yang penuh intrik, detail, multi warna dan kaya bentuk, serta menjadi inspirasi mode mendatang”, kata sang Perancang.

Lewat LA DIVINA MARCHESA Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese bercerita tentang wanita yang bergaya mendahului jamannya. Dipersembahkan dalam 88 gaun koktail dan gaun malam yang merupakan rancangan busana eksklusif lini utama (first line) “Sebastian Gunawan Couture” untuk tahun 2017. Dua puluh gaun di antaranya telah ditampilkan dalam peragaan adi busana tingkat dunia, Paris Couture Fashion Week 2016.

Sebastian Gunawan menggambarkan wanita yang menampilkan gaya persona yang unik, bisa sebagai wanita yang elegan atau feminin, dapat juga menjadi khas dan berbeda, atau dalam ragam karakter lain yang sesuai jati dirinya.
Gaya wanita yang variatif itu tergambar lewat karakter desain yang beragam, mulai busana ringan namun berberkonstruksi kuat, dan gaun-gaun nan mewah kaya akan ornamen.

Dalam keragaman itu masing-masing rancangan terikat pada satu benang merah koleksi, yaitu perpaduan multi elemen yang dikerjakan dengan tangan dalam ketelitian tingkat tinggi, juga pada komposisi berani dalam blok warna, motif abstrak berukuran besar di atas aneka bahan dan material. Koleksi ini bukan semata memperlihatkan kecantikan sebuah gaun, dengan teknik menggabungkan unsur saling berlawanan dan detil menarik saja, Sebastian Gunawan telah membawa rasa gaun klasik menjadi gaya terdepan. Sebastian-Cristina selalu menemukan cara untuk mengembangkan segala teknik yang dikuasainya dengan teknik baru dan rasa kekinian yang kuat.
 
Di atas bahan tipis dan terlihat rapuh seperti lace yang digunakannya, diolah menjadi tekstur baru dan bersalin rupa menjadi sebuah busana berkonstruksi kokoh. Ini memperlihatkan betapa pasangan Sebastian-Cristina telah mendarat di titik luhur dengan teknik tinggi dalam mencipta busana. Siluet busana berbentuk gelas pasir yang ramping, jumpsuit, cape panjang hingga gaun bervolume gigantis yang spektakuler serta penggunaan bulu yang sophisticated. Di tangan Sebastian Gunawan gaya lama tersaji baru meski mode terus berganti dan gaya khasnya tidak hilang. Palet warna bermain dalam rentang yang panjang. Warna hijau, kuning, biru, hingga merah marun serta hitam hadir dalam satu tampilan. Dilengkapi lagi dengan jajaran busana konstruktif yang mengekspresikan kemewahan dalam gaya yang khas Sebastian Gunawan.

Tidak mudah untuk tetap eksis selama dua puluh lima tahun sambil mengusung kreativitas yang tidak kenal surut. Tetap konsisten mempresentasikan koleksi, dan dipuja pecinta buah karyanya. Pada Sebastian Gunawan, kita menyaksikan hal itu.