CSR Program

Jelajah Museum Bareng Starbucks®

Starbucks® Indonesia Peringati Hari Museum Indonesia

DJAKARTA.ID – Pada tanggal 12 Oktober 2019, Starbucks® Indonesia mengajak sekitar 500 peserta yang terdiri dari karyawan, pelanggan, serta anak-anak pra-sejahtera di 12 kota untuk berkunjung ke Museum. Aksi ini sebagai rangkaian dari program “Ayo ke Museum” yang telah berlangsung sejak tahun 2008, sekaligus memperingati Hari Museum Indonesia yang jatuh pada tanggal 12 Oktober.

Kegiatan “Ayo ke Museum” juga didukung oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jendral Kebudayaan, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Starbucks® Indonesia dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warisan kebudayaan lokal.

“Kami senang dapat melangsungkan kembali program ini. Antuasiasme para pelanggan terhadap program “Ayo ke Museum” menjadi motivasi bagi Starbucks® Indonesia untuk terus melanjutkan program kunjungan ke museum yang ada di Indonesia. Kami terus mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk menjelajahi museum dengan cara yang menyenangkan. Tujuannya adalah untuk memperkaya wawasan sejarah Indonesia dan melestarikan kebudayaan bangsa,” ungkap Andrea Siahaan, PR & Communications Senior General Manager Starbucks® Indonesia.

Tahun 2019 ini, kunjungan “Ayo ke Museum” serentak berlangsung di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Medan, Makassar, Palembang, Pontianak, dan Mataram.

Di Jakarta, Starbucks® Indonesia mengajak karyawan, media, dan puluhan anak-anak pra-sejahtera mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional. Acara berlangsung pada pukul 10.00 – 12.00 WIB. Evelyn Riadi, Assistant Manager of PR & Communications Starbucks® Indonesia memulai acara dengan perkenalan dan membagi rombongan menjadi dua kelompok. Rombongan diajak berkeliling melihat berbagai diorama dan peninggalan dari sejarah museum yang pada jaman Belanda difungsikan sebagai sekolah kedokteran School tot Opleiding van Inlandsche Arsten atau disingkat STOVIA.

“Kami berharap kunjungan ke museum-museum Indonesia tidak hanya dilakukan pada Hari Museum Indonesia saja, tetapi juga menjadi pilihan rekreasi bagi masyarakat yang bermanfaat dan sebagai edukasi sederhana mengenal sejarah bangsa,” tutup Andrea Siahaan. (aul)