FrieslandCampina dan Frisian Flag Indonesia Resmikan Investasi Terbesar Secara Global
DJAKARTA.ID – Peresmian pabrik susu terbaru Frisian Flag Indonesia (FFI) di Cikarang, Jawa Barat berlangsung meriah pada tanggal 2 Juli 2024. Dihadiri oleh Putu Juli Ardika (Direktur Jenderal Industri Agro) sebagai perwakilan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, pabrik susu FFI terbesar di Asia Tenggara ini memiliki luas 25,4hektar atau setara dengan 35 lapangan sepakbola. Pabrik susu baru ini akan memproduksi 400.000 kilogram susu segar setiap hari untuk menghasilkan 700 juta kilogram produk susu setiap tahunnya.
Pabrik susu terbaru FFI menggunakan teknologi modern yang ramah lingkungan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan perusahaan. Pabrik ini memiliki potensi untuk memproduksi hingga 1 miliar kilogram produk susu setiap tahunnya. Investasi sebesar €257 juta (Rp3,8 triliun) terhadap pabrik baru ini merupakan investasi terbesar perusahaan induk FrieslandCampina di seluruh dunia.
Pabrik baru ini diharapkan dapat terus meningkatkan kolaborasi dan inovasi, mengembangkan program kemitraan antara PT Frisian Flag Indonesia dengan peternak sapi perah. Hal ini akan memperkuat kontribusi perusahaan dalam menciptakan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah di dalam negeri untuk pertumbuhan ekonomi nasional, serta menyiapkan masyarakat Indonesia yang sehat menyongsong “Indonesia Emas 2045”.
"Pabrik susu baru FrieslandCampina di Cikarang adalah dedikasi kami untuk berinvestasi di sektor susu di Indonesia. Sebagai investasi produksi global terbesar kami hingga saat ini, fasilitas ini akan berfungsi sebagai pusat penghubung untuk Asia Tenggara. Pabrik ini merupakan perwujudan dari komitmen kami dalam menghadirkan produk susu berkualitas tinggi serta bergizi bagi generasi masa kini, masa depan di Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara," ungkap. Jan Derck van Karnebeek selaku CEO Royal FrieslandCampina N.V.
Pabrik susu baru di Cikarang dibangun selaras dengan rencana iklim FrieslandCampina, yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 63% dari tahun 2015 hingga 2030. FFI telah memulai upaya pelestarian lingkungan dengan menerapkan inovasi ramah lingkungan di seluruh rantai produksinya. Inovasi-inovasi tersebut antara lain boiler biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap, fasilitas daur ulang air limbah pengelolaan air, hingga sistem atap panel surya.
Pabrik FFI di Cikarang menargetkan dapat mengurangi emisi CO2/gas rumah kaca sebesar 45 persen, menghemat konsumsi listrik sebesar 22 persen, dan konsumsi air sebesar 25 persen. Inisiatif ramah lingkungan lainnya adalah penggunaan lebih dari 55.000 palet ramah lingkungan yang diimplementasikan di Pusat Distribusi Utama dan Gudang Bahan Baku di pabrik baru ini.
"Peresmian pabrik di Cikarang ini menandai momen penting bagi FrieslandCampina dan FFI yang memungkinkan kami untuk memainkan peran lebih besar dalam mendukung kemajuan Indonesia. Dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan dan inovasi, kami berdedikasi memproduksi produk susu yang bergizi bagi keluarga Indonesia sambil meminimalkan jejak ekologi kami sebanyak mungkin, berkontribusi positif bagi masyarakat dan planet ini," ujar Berend van Wel sebagai Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia menambahkan.
FFI sebelumnya memiliki pabrik di Pasar Rebo yang beroperasi sejak tahun 1971 dan di Ciracas yang didirikan pada tahun 1977. Kedua pabrik canggih ini dilengkapi peralatan memproduksi dan memproses berbagai macam produk susu, termasuk susu kental manis dan minuman siap saji. Kedua parbik tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik namun juga pasar ekspor ke berbagai negara tetangga.
Kedua pabrik di atas juga memastikan akses terhadap produk susu berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Selain dampak ekonomi, fasilitas baru ini juga sejalan dengan tujuan nasional yaitu pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, peningkatan swasembada, dan kesehatan masyarakat yang lebih baik, yang memperkuat komitmen FFI untuk mendukung kemajuan Indonesia.
Adanya pabrik baru di Cikarang akan meningkatkan kemampuan FFI dalam menyerap pasokan susu segar nasional dari lebih dari 30.000 peternak sapi perah rakyat di seluruh Pulau Jawa. Hal ini merupakan salah satu dari inisiatif program pemberdayaan peternak FrieslandCampina, di mana terus memberi dukungan kepada para peternak sapi perah lokal untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas mereka.
FFI juga menekankan partisipasinya dalam mendukung aspirasi gizi Indonesia dengan terlibat dalam berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesehatan anak-anak. Pada tahun 2012, FrieslandCampina mempublikasikan studi SEANUTS I (Southeast Asian Nutrition Surveys) dengan universitas dan lembaga penelitian terkemuka di empat negara: Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
FFI meluncurkan program “Gerakan Nusantara” pada tahun 2013 untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat anak-anak Indonesia melalui kebiasaan minum susu, berolahraga, dan mengonsumsi jajanan yang aman, berkualitas, dan bergizi di kantin sekolah. Kemudian pada tahun 2022, SEANUTS II melanjutkan penelitian mengenai status gizi, pola makan, dan gaya hidup lebih dari 14.000 anak di bawah usia 12 tahun. Data mengarakan bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting dan lebih dari 70 persen anak Indonesia memiliki asupan zat gizi mikro yang kurang (tidak memenuhi kecukupan gizi mikro kalsium dan vitamin D).
"Kami akan terus mendukung dan berkolaborasi dengan pemerintah agar FFI dapat meningkatkan kontribusi dalam membangun masyarakat lebih kuat di Indonesia. Melalui Program Susu Sekolah, Peluncuran investasi terbesar, sekaligus Peresmian Program Kolaborasi proyek percontohan Program Makanan Bergizi. Bekerja sama dengan Indonesia Food Security Review yang dapat menjangkau 10 sekolah di Cikarang serta memberikan manfaat bagi lebih dari 2 ribu siswa setiap harinya hingga Desember 2024," tutup Berend van Wel. (aul)
Posting komentar