Spotlite

Kini Mengantarkan Kebaikan, Literally Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat Indonesia

Setelah hadir selama 57 tahun, BULOG melakukan transformasi ke arah lebih baik melalui 4 visi

APA yang terlintas di pikiran selama ini kalau menyebut nama BULOG? Operasi Pasar? Stabilisasi Pangan? Beras untuk Masyarakat Ekonomi Rendah? Semua tidak salah, karena itulah citra BULOG bagi masyarakat pada umumnya selama berpuluh tahun, yang pada tahun ini merayakan anniversary ke-57. Tapi itu BULOG yang dulu, dan kini BULOG sedang melakukan transformasi ke arah yang lebih baik dengan citra yang baru.

Mungkin masyarakat umum selama ini juga belum menyadari bahwa sudah sejak tahun 2003 status BULOG berubah dari Lembaga Pemerintah Non Departemen menjadi Perusahaan Umum (PERUM) milik negara. Dengan perubahan status ini, BULOG yang tadinya berkedudukan dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden, kini menjadi BUMN di bawah koordinasi Kementrian BUMN dan Lembaga Kementrian teknis lainnya. Kini tetap sebagai Perum namun ke depannya diminta bisa melakukan transformasi dengan mengusung empat visi dan divisualisasikan dengan logo baru BULOG. Yang tadinya BULOG hanya mengurusi logistik karena namanya saja Badan Urusan Logistik, sekarang sudah masuk end-to-end, jadi dari hulu ke hilir, dari penanaman sampai dengan ritel atau konsumen

“BULOG ingin mendekatkan diri pada para ibu dengan terus membantu para ibu di dapur dengan mengantarkan pangan yang sehat dan berkualitas. Selama 57 tahun BULOG sudah berkontribusi dengan menghasilkan berbagai produk, mulai beras sampai tepung beras untuk bisa menyediakan makanan sehat dan berkualitas pada keluarganya, ungkap Sonya Mamoriska, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum BULOG, pada acara Lifestyle Media Gathering bertajuk “ Mengantarkan kebaikan untuk para ibu Indonesia”, yang digelar di DGAT 55 BULOG Business District, 7 Agustus 2024.

Acara ini digelar untuk merayakan keberadaan dan kesetiaan BULOG selama 57 tahun hadir di Indonesia di dapur para ibu se-antero nusantara memenuhi berbagai kalangan ekonomi, termasuk kalangan ekonomi menengah ke atas. Untuk selalu dekat, memahami , meraih dan menjaga kepercayaan para Ibu di saat transformasi ini, karena BULOG selalu berkomitmen mengantarkan kebaikan.

Saat ini BULOG sedang mengadakan transformasi dari hulu ke hilir dengan empat visi yang diusungnya, yaitu :

Lebih lanjut Sonya menjelaskan bahwa mengacu pada data Mandiri Spending Index (MSI), pengeluaran kalangan ekonomi kolas menengah, buat bahan makanan saat ini naik drastis dari 13,9% menjadi 27,4% dari total pengeluaran. Tentunya dengan kenaikan harga bahan-bahan makanan, memasak di rumah menjadi opsi yang paling menguntungkan untuk berhemat sekaligus memastikan setiap anggota keluarga mendapatkan nutrisi yang cukup.

Sonya juga menambahkan bahwa memahami kebutuhan konsumen akan pangan berkualitas, terutama para ibu dan perempuan, merupakan salah satu agenda utama transformasi Perum BULOG untuk menjaga kepercayaan dan kepemimpinan pada rantai pasok pangan.

Perum BULOG punya komitmen yang tinggi untuk terus meningkatkan layanan dan juga berbagi kepemimpinannya pada rantai pasok pangan dari hulu ke hilir sehingga bisa selalu meraih kepercayaan dan mengantarkan kebaikan para ibu dan para perempuan di seluruh pelosok  Indonesia dengan gudang dari Sabang sampai Merauke. 

Produk Perum BULOG berkualitas premium dan halal seperti Punokawan, Belinda, Fortivit yang mengandung vitamin dan mineral, Befood Sentra Ramos, Befood SLYP Super dan lainnya, merupakan wujud komitmen Perum BULOG untuk hadir bagi berbagai kalangan masyarakat dan memberikan kualitas soma pelayanan yang prima”, ucap Febby Novita, Direktur Bisnis Perum BULOG.

“Para ibu dan perempuan Indonesia dapat dengan mudah mengakses produk-produk pangan berkualitas Perum BULOG, baik secara daring melalui berbagai platform e-commerce besar serta aplikasi RPK Mobile, maupun secara luring, di pasar-pasar tradisional dan berbagai Jaringan Mal modern, termasuk BOSS Food di 2 kota besar dan 19.500 jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” imbuh Febby. 

Pemilihan bahan pangan berkualitas yang berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kesehatan keluarga, juga diakui oleh pasangan selebriti, Mona Ratuliu dan Indra Brasco yang turut hadir pada kesempatan ini.

“Makanan tidak hanya tentang preferensi rasa, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menjalin keakraban keluarga di meja makan. Pemilihan bahan pangan berkualitas balk dan terpercaya adalah langkah awal untuk memastikan kesejahteraan dan kesehatan keluarga,” ungkap Mona.

Pada kesempatan yang sama, Mei Batubara sebagai Founder & Director The Nusa Indonesian Gastronomy Foundation, mengajak para ibu untuk menyadari setiap langkah dalam proses memasak, mulai dari pemilihan bahan pangan berkualitas hingga cara menyajikan makanan bagi keluarga.

“Penting bagi para ibu sebagai kepala rumah tangga, untuk mengetahu asal usul pangan yang disajikan di meja makan. Dengan memahami bahan pangan yang kita masak, maka kita akan lebih bisa menghargai apa yang kita makan. We are what we eat (apa yang kita makan adalah penggambaran diri kita),” ucap Mei.

Hal senada juga diungkapkan oleh Chef Ragil Imam Wibowo, Chef terkemuka di Indonesia yang membagikan resep untuk mengolah beras berkualitas menjadi kuliner khas Nusantara seperti gadon, tanpa meninggalkan ciri khas makanan rumahan.

Chef Ragil berkata ,”Makanan enak tidak harus mahal. Tapi yang penting dipilih dari bahan pangan berkualitas dan kita mampu untuk mengolahnya secara baik, sehingga keluarga pun merasa senang dengan kreasi makanan yang kita sajikan di meja makan”.

Melalui berbagai alat pengolahan pangan modern yang dimiliki oleh Perum BULOG, seperti 10 Sentra Penggilingan Padi (SPP) dan 1.600 gudang di seluruh provinsi Indonesia, dipastikan kualitas produk pangan yang dihasilkan dapat terjamin keamanannya.

Menutup acara, Sonya Mamoriska mengatakan, “Transformasi yang sedang kami lakukan saat ini, tidak hanya tentang memperkuat posisi Perum BULOG pada rantai pasok pangan, tetapi juga untuk lebih mendekatkan diri kami kepada para konsumen, terutama para ibu yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Mengantarkan kebaikan untuk ibu dan perempuan Indonesia dari seluruh lapisan masyarakat menjadi penting sebagai cara untuk berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia”.

Ki-Ka: Mei Batubara, Sonya Mamoriska, Febby Novita, Mona Ratuliu, Indra Brasco