Menginspirasi Masyarakat Indonesia untuk Dapat Berfikir di Luar Kebiasaan dalam Unlearn Session
The Singleton pada kembali dengan Unlearn Session yang kedua pada tanggal 25 Januari lalu bersama pengusaha sosial dan juga pendiri Burgreens, Max Mandias. Sebagai bagian dari kampanye yang baru diluncurkan di Indonesia, “Unlearn the Rules,” sesi kedua ini menampilkan perjalanan pribadi Max dalam membangun proyek impiannya dan menjadikan Burgreens perusahaan yang menawarkan konsumen dengan makanan yang lezat dengan sumber, dengan demikian, meningkatkan standar terutama dalam industri restoran.
“Sebagai seorang vegetarian, saya merasa sulit menemukan makanan nabati atau plant-based yang disajikan dengan cara yang menyenangkan dan lezat. Semuanya dimulai dengan gagasan bahwa makanan plant-based harus lezat! Ini adalah prinsip utama di Burgreens Kitchen. Organik tetapi rasanya tidak kalah nikmat - walaupun kita tidak memiliki dan menggunakan daging yang merupakan salah satu elemen paling penting bagi banyak orang, resep yang kami tawarkan rasanya begitu enak dan “umami,” ungkap Max.
Didirikan pada 2012, Burgreens dengan cepat menjadi restoran yang diminati banyak orang. Visi yang kuat membawanya untuk membuat burger organik dan versi organik dari hidangan dasar yang populer. Max mengubah persepsi tentang makanan sebagai bentuk keharusan menjadi model bisnis sosial. Dia dan timnya, saat ini membangun restorannya menjadi bisnis sosial berbasis komunitas yang memberdayakan petani dan wanita setempat hingga konsumen melalui rantai pasokan yang bertanggung jawab. Tidak puas dengan status quo, melepaskan semua batasan konvensional dalam membuat sesuatu yang lebih besar, Burgreens memperkenalkan Jakarta ke sebuah konsep di mana bukan hanya koki yang menjadi bintang utamanya, tetapi mengarah ke sesuatu yang lebih besar. “Satu kali makan disaat yang bersamaan, dengan makanan yang kita pilih, di ujung sendok dan garpu kita,” kata Max.
Burgreens adalah restoran yang memiliki pesan dan tujuan yang baik, model yang tujuannya adalah untuk melakukan lebih dari sekedar memberi makan orang makan malam yang lezat di restoran, tetapi untuk mengubah komunitas dan akhirnya dunia dengan ikut serta dalam memerangi perubahan iklim dan mengurangi dunia kelaparan. Melalui kampanyenya, kampanye The Singleton membawa Anda dalam perjalanan untuk menemukan cara melepaskan diri dari apa yang telah Anda pelajari.
Bagi konsumen Indonesia yang ingin membuat kisah mereka sendiri, yang mendambakan kesempatan untuk menemukan, mengeksplorasi, berinovasi, dan mendefinisikan kembali pengalaman dengan cara mereka sendiri - merek ini menghadirkan rangkaian kegiatan ‘Unlearn Sessions’ bersama empat ikon Indonesia untuk menginspirasi orang lain tentang konsep tersebut dari ‘unlearning the rules’. The Singleton mengundang pria dan wanita Indonesia untuk memutuskan mematahkan tradisi, untuk setia pada akar mereka tetapi tidak dibatasi oleh masa lalu, untuk tidak puas dengan status quo tetapi untuk mendorong batas-batas konvensi dan untuk tidak takut dalam mengejar yang baru dan menyenangkan. Unlearn the Rules menyerukan untuk melakukan berbagai hal secara berbeda - baik itu dalam tujuan yang penuh gairah atau untuk kesenangan The Singleton.
Sebagai bagian dari program global, ‘Unapologetically Enjoyed’, The Singleton mengajak konsumennya yang berusia di atas 21 tahun untuk lebih bereksperimen dalam menemukan kekayaan rasa single malt scotch whisky. ‘Unapologetically Enjoyed’ mengekspresikan individualisme dengan cara melepaskan hal-hal konvensional. Ini adalah sebuah cara berpikir dalam kesadaran penuh yang dengan sengaja mengesampingkan berbagai aturan yang sudah dipelajari dan dilakukan selama bertahun-tahun, untuk mengeksplorasi dan menemukan perspektif dan cara baru, sekaligus menemukan kesenangan dalam melakukannya. Dibutuhkan keberanian untuk mempertanyakan cara-cara konvensional dalam semua hal yang telah dipelajari dan bersikap lebih terbuka untuk berbagai kemungkinan dan membangun pilihannya sendiri.
Melalui program ‘Unlearn the Rules’, The Singleton mengajak empat tokoh Indonesia dari bidang kewirausahaan hiburan, kreatif, teknologi, dan makanan, untuk menginspirasi lainnya tentang konsep ‘unlearning the rules’ dalam membangun kesuksesannya. Unlearn di bidang wirausaha hiburan bersama Leon Gunawan – sosok di balik beberapa bar dan restoran yang hip seperti Parc 19, Leon, Goldstein, and Twenty-Fifth. Unlearn teknologi media and digital dengan cara kekinian millennial bersama William Utomo yang mendirikan dan membangun IDN Times bersama saudara lelakinya, untuk menghadirkan berita-berita hiburan bagi millenial yang digital savvy. Dan unlearn seni tato konvensional bersama Nadya ‘Nadcil’Natassya yang menulis ulang gaya baru seni tato sebagai sebuah ekspresi kreatif yang merefleksikan keindahan.
The Singleton (tersedia di Indonesia: The Singleton of Glen Ord ™ 12 YO, 15 YO dan 18 YO) adalah Single Malt yang memenangkan berbagai penghargaan dan unik. Citarasanya yang kompleks akan memberikan pengalaman berbeda dan mengubah kebiasaan peminum pemula. Wiski yang kaya rasa, halus, dan seimbang ini adalah Single Malt evolusioner dalam kategori Scotch Whiskey. Ini adalah pilihan yang sempurna bagi mereka yang ingin menjelajahi cara-cara kontemporer untuk menikmati Scotch Whiskey.
Posting komentar