Dalam mencari tema universal yang paling inspiratif untuk relaunch brand Revlon muncul ide mengenai cinta atau love. Menurut Lorenzo Delpani, President and Chief Executive Officer Revlon, cinta merupakan emosi yang paling kuat untuk membangun semangat positif. Kebetulan yang indah, adalah ketika bisa ditemukan kata L-O-V-E di dalam kata REVLON. Jelaslah bahwa cinta/Love memang sudah menjadi bagian dari Revlon sejak awal, dan akhiran O-N pada REVLON dapat diartikan sebagai ‘menyala’ atau membuka diri terhadap cinta. Sebagai inisiasi global, "Love is On" pertama kali diresmikan di Times Square, New York pada November 2014 lalu. Peluncuran ini ditandai dengan hadirnya Global Love Beacon, billboard interaktif yang menampilkan pesan dan visual penuh cinta dari seluruh dunia.

Melanjutkan perayaan global ini, Revlon Indonesia melansir "Love is On" di bulan penuh cinta, Februari 2015 ini. Revlon mengajak untuk jatuh cinta lagi dan lagi dengan makeup dan menghadirkan kembali kecintaan pada koleksi produk makeup Revlon dengan mengeksplorasi kembali ritual makeup dan memberanikan diri untuk bermain dengan warna serta produk-produk makeup baru yang belum pernah coba sebelumnya. Ada sisi yang berbeda dan penuh cinta dengan 3 tren makeup "Love is On", yakni FLIRT WITH COLOR dengan meninggalkan eyeliner hitam dan nail polish warna natural untuk menampilkan sisi ceria yang menarik perhatian, kemudian LIPS IN LOVE dengan tujuan let your lipcolor show your mood. Ekspresi cinta dengan warna bibir yang cerah, intens dan memberi kesan feminin. Bisa dicoba tekstur berbeda untuk tampilan yang berbeda; glossy/lacquer yang berkilau atraktif, matte yang lembut tahan lama, dan crème/satin yang halus lembab. Akhirnya ada FLAWLESS AFFAIR untuk memancarkan daya tarik melalui makeup yang menonjolkan kulit yang mulus sempurna dan berkilau alami.