Perjalanan PT Taurus Gemilang Group Fokus Pada UMKM dan Jenama Lokal
DJAKARTA.ID – Memulai bisnis di bidang fasilitas airport lounge sejak 1989, PT Taurus Gemilang Group (TG Group) merambah sektor Food & Beverages (F&B) pada pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta jenama lokal. Bisnis yang awalnya hanya berkutat di bandara, kini menjangkau pusat kota. Seperti yang kita ketahui, pandemi kemarin sempat membuat usaha makanan dan minuman anjlok dengan adanya pembatasan perjalanan, pembatasan social, hingga penutupan restoran. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah pelanggan dan pendapatan bagi bisnis F&B.
TG Group pun mengalami dampak yang cukup signifikan selama pandemi. Perusahaan asal Surabaya ini pun terpaksa menutup beberapa airport lounge yang tersebar di 7 bandara di Indonesia. Namun, optimis dan keyakinan dari sang CEO, Budi Purnomo, membawa TG Group kembali bangkit dan pulih dari keterpurukan. Setelah pandemik berakhir, sektor F&B pun berangsur membaik. TG Group kembali mengepakkan sayap bisnisnya lebih lebar.
TG Group membuat gebrakan dengan membawa jenama asal Bali ke Jakarta. Made’s Warung, restoran terkenal dengan menu andalannya yaitu “Nasi Campur Bali”, hadir di pusat Kota Jakarta, tepatnya di Plaza Senayan.
“Berinovasi adalah kunci penting dalam bisnis F&B, terutama ketika memperluas operasi dari bandara ke kota. Menawarkan konsep dan menu yang unik akan memberikan pengalaman berbeda bagi pelanggan. Penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen setempat, namun tetap membawa nilai yang sama. Kami mencoba untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas lagi. Slogan kami, “Creating Smile”, kami percaya bahwa TG Group akan memberikan konsep layanan dan pengalaman terbaik di bisnis F&B Indonesia,” ungkap Budi.
Made’s Warung berhasil diboyong TG Group ke pusat kota Jakarta sekitar tahun 2020. Keputusan Budi memberanikan diri membawa restoran Bali ini untuk mengakomodir pelanggan di Jakarta yang merindukan hidangan khas Bali. Ditambah lagi saat pandemi menyerang, keberadaan Made’s Warung di Jakarta cukup mengobati rasa rindu pelanggan setia yang tidak bisa melakukan perjalanan ke Bali.
“Melihat antusias warga Jakarta sejak pandemi hingga sekarang, kami sangat bersemangat untuk mengumumkan bahwa TG Group akan membuka Made’s Warung kedua. Kini, warga Jakarta dapat menikmati menu favorit mereka di Made’s Warung Jakarta di dua lokasi. Setelah Plaza Senayan, kami akan membuka restoran kedua di PIK pada pertengahan tahun ini,” tambah Budi.
Pemilihan area PIK sebagai lokasi kedua tentunya sudah diperhitungkan oleh TG Group. Setelah melalui riset pasar dan target audiens, kawasan PIK dianggap cocok untuk menjangkau pelanggan yang lebih diversity. Nantinya, menu-menu Made’s Warung di PIK akan mengakomodir pelanggan yang menginginkan hidangan khas Made’s Warung sama seperti di Bali.
“Bagi pelanggan yang kangen dengan masakan non halal khas Made’s Warung, bisa datang langsung ke restoran di PIK. Sementara di Plaza Senayan, semua hidangannya halal. Jadi, keinginan semua pelanggan bisa terpenuhi,” ujar Budi menambahkan. Lebih lanjut lagi, TG Group juga berencana membawa jenama kopi di bawah naungannya untuk hadir di Jakarta. Revolver, jenama kedai kopi yang sudah terkenal di Bali siap menyajikan specialty coffee bagi penggemarnya di Jakarta dalam waktu dekat.
Selain Made’s Warung dan Revolver, TG Group juga menaungi beberapa jenama lokal yang berlokasi di bandara, seperti Igor (Ikan Goreng Renon), Warung Koffie Batvia, Sotoku, Bolu Jadul Bali, Le Petit Jemma, TG Food Corner, dan Baso A Fung. Fokus TG Group adalah mendukung UMKM dan jenama lokal agar dapat mengurangi kesenjangan ekonomi serta membantu mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu, dengan mempromosikan jenama lokal, TG Group juga membantu citra positif produk-produk dalam negeri dan menjaga keanegaragaman budaya pada industri lokal. Terlebih lagi, mayoritas bisnis TG Group berada di bandara, sehingga exposure jenama-jenama ini lebih terbuka luas tidak hanya untuk turis lokal namun juga turis mancanegara. (aul)
Posting komentar