Resto/Cafe Bali

Minimalistic Sophisticated with Food from Scratch

Mason meramaikan destinasi kuliner Canggu dengan hidangan bermutu

Hadir baru dalam hitungan minggu di Canggu, Mason memang belum banyak dikenal. Namun tidak berarti jika hari-hari ini Mason masih sepi  pengunjung, bahkan di luar weekend pun sudah padat pengunjung. Dari sejarah dapat diprediksi bahwa jika di awal sudah mulai penuh, bakal sukses di kemudian hari. Namun apa yang sepertinya membuat Mason, penuh.
 
Dari segi tempat, Mason yang berkapasitas sekitar 100 orang tampil sangat minimalistik. Bahkan meja lebih banyak ada di area outdoor dibandingkan indoor. Area outdoor benar-benar di udara terbuka sehingga sangat rentan terhadap kondisi cuaca. Itupun agaknya yang menentukan jam buka Mason hanya mulai pukul 6 sore.
 
Mason adalah anak usaha dari Brett Hospitality Group yang sebelumnya menghadirkan Fishbone Local di awal tahun ini. Karena berlokasi di area Canggu, makanan yang disajikan tidak lepas dari konsep makanan yang lebih sehat. Untuk itu Dominique Brett, Isabella Rowell, Brant Bauer dan  Ben Cross selaku para pemilik Mason menggandeng chef Australian Nathan Sasim yang sebelumnya bekerja di restoran utama Sydney seperti Nomad dan  Mercado. Nathan membawa seni masak yang mengandalkan pembuatan makanan yang diolah mulai dari bahan dasar dalam menyusun menu Mason, Semuanya dibuat sendiri dengan bahan yang terbaik, terutama hasil lokal dan organik. Teknik memasak juga menitikberatkan pada cara yang lebih sehat seperti pengasapan dan memanggang.

Estetika yang hadir di makanan, juga diterapkan dalam menciptakan suasana dari restoran berkapasitas 100 orang ini. Designer Kelvin Ho telah menciptakan sebuah tempat yang minimalis namun tetap elegan menggunakan elemen-elemen dasar sepereti beton, batu, baja dan kayu, menciptakan gaya sophisticated namun tetap santai dengan open kitchen sebagai pusat perhatian. 

Banyak usaha F&B di Bali tidak bisa bertahan lama,  bahkan tidak melewati anniversary pertama. Salah satu indikator kemungkinan sukesnya usaha adalah penuhnya pengunjung pada masa awal pembukaan, yang bisa memastikan konsep yang dihadirkan memang sesuai dengan pasar. Dan melihat konsep dan penuhnya pengunjung saat ini, Mason punya peluang bertahan untuk beberapa waktu ke depan.