IFI Sinema memberikan kesempatan khusus kepada 250 Sahabat Pertaruhan, sebutan bagi fans film Pertaruhan yang berasal dari 50 kota di Indonesia untuk menjadi tamu spesial pada acara Peluncuran Official Trailer dan Merchandise Film Terbarunya ‘Pertaruhan’ Sabtu 7 Januari 2017 bertempat di Brewerkz Podium, Senayan City, Jakarta.

Mereka b menjadi orang pertama yang menyaksikan trailer film bergenre drama action yang direncanakan tayang secara serentak di bioskop Tanah Air tanggal 9 Februari 2017 mendatang. Di acara spesial ini, para Sahabat Pertaruhan dapat berinteraksi langsung dengan idolanya, para pemain film "Pertaruhan" dan mengabadikan keseruan bersama sang idola. Tak berhenti disitu, nantinya mereka jugalah yang ditunjuk menjadi Duta untuk menyebarkan awareness tentang film yang dibintangi aktor-aktor muda bersinar Indonesia ini di lingkungannya. Sebagai Duta, pihak IFI Sinema pun telah mempersiapkan kejutan menarik bersama sang Idola bila target penonton yang dicanangkan tercapai.

Adi Sumarjono, Produser IFI Sinema membenarkan hal tersebut. "Kami ingin merangkul para fans film "Pertaruhan" dari 50 kota di Indonesia untuk bersama-sama meramaikan dan menjadikan film ini sebagai tontonan pilihan. Dan dengan dukungan para Sahabat Pertaruhan yang akan ikut serta memperkenalkan film ini kepada khalayak ramai, kami percaya film "Pertaruhan" akan menjadi film box office di tahun 2017", ujar Adi antusias dan optimis.

Film bergenre drama action ini disutradarai Krishto Damar Alam dan dibintangi oleh Tyo Pakusadewo, Adipati Dolken, Aliando Syarief, Giulio Parengkuan, Jefri Nichol dan Widika Sidmore. Menurut Upi sebagai penulis dan produser kreatif, film "Pertaruhan" adalah film drama keluarga tentang hubungan seorang ayah dan ke empat anak laki-lakinya dalam menjalani kehidupan yang cukup keras dan membutuhan solusi untuk permasalahan berat yang mereka hadapi. "Film "Pertaruhan" dikemas dengan adegan-adegan seru sekaligus mengharukan dan mendebarkan."

Secara cerita, film ‘Pertaruhan’ ini bercerita tentang kehidupan empat orang saudara laki-laki, Ibra (Adipati Dolken), Elzan (Jefri Nichol), Amar (Aliando Syarief) dan si bungsu Ical (Giulio Parengkuan) yang hidup sederhana bersama Ayah mereka, Pak Musa (Tyo Pakusadewo) yang bekerja sebagai satpam di sebuah Bank. Meskipun gaji sang Ayah sebagai satpam tidak seberapa, namun Ayah mereka sangat loyal dan berdedikasi tinggi pada pekerjaannya. Ia pekerja keras yang bekerja untuk keluarganya. Keluarga ini sudah kehilangan Ibu mereka sejak si bungsu dilahirkan yang menyebabkan hubungan antara Ayah dan ke-empat anaknya menjadi tidak harmonis dan seringkali terjadi pertengkaran diantara mereka. Sang Ayah yang diberhentikan dari pekerjaan yang secara bersamaan menderita penyakit paru-paru pun menjadi masalah yang menyebabkan ke-empat anaknya mencari jalan keluar yang nekat dan berani untuk kesembuhan sang Ayah.