Frisian Flag Indonesia optimalkan peran peternak perempuan Indonesia hasilkan susu segar berkualitas
Jika diminta membayangkan “Peternak Sapi”, agaknya sebagian besar masyarakat kita pertama-tama akan membayangkan sosok laki-laki. Profesi peternak sapi sepertinya memang tidak identik dengan perempuan. Bisa jadi karena dari sisi budaya perempuan dianggap cukup mengurus rumah tangga, bisa jadi dari sisi pekerjaan bobot sapi yang besar dianggap tidak cocok ditangani perempuan. Di seluruh dunia ada peternak sapi perempuan, namun di banyak negara, peternak sapi perempuan tidak mencapai hasil yang sama dengan peternak sapi laki-laki. Ini disebabkan peternak sapi perempuan sering kurang aksesnya terhadap sarana, layanan, dan pengetahuan peternakan.
Di tengah meningkatnya konsumsi susu segar dalam negeri, peternak sapi perah lokal punya peluang besar untuk berkontribusi dengan meningkatkan produksi dan kualitas susu segar dalam negeri. Peluang ini seharusnya tidak hanya terbuka bagi peternak laki-laki, tapi juga bagi peternak perempuan, yang selama ini hanya membantu pengelolaan peternakan sapi perah lokal.
Frisian Flag Indonesia (FFI) yang merupakan bagian dari FrieslandCampina sangat optimis melihat potensi dan peluang pengembangan kapasitas serta kapabilitas peternak perempuan dan pada Rabu (23/9) mengumumkan dimulainya program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ yang bertujuan menggali potensi peternak perempuan.
Program Women Empowerment in Dairy dengan nama ‘Kartini Peternak Indonesia’ adalah inisiatif FFI di bawah Dairy Development Program (DDP) bekerjasama dengan mitra koperasi dan menggelar serangkaian pelatihan intensif kepada peternak perempuan. Program ini diharapkan akan menjangkau 1500 peternak yang ada di Jawa Barat dan Jawa Timur.
“Peternak perempuan Indonesia punya potensi yang sangat besar, karena perempuan Indonesia adalah sosok yang tangguh, Ibu yang pantang penyerah dan pekerja yang kuat. Perempuan Indonesia juga kreatif, pandai menciptakan peluang-peluang yang mendatangkan beragam masukan dan menghasilkan inovasi. Kami sangat bersemangat menjalankan program ini dan tidak sabar melihat hasilnya. Kami yakin peternak perempuan dapat menjadi mitra peternak laki-laki, yang dapat berkontribusi bagi peningkatan produksi dan kualitas susu segar,” ungkap Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro dalam acara peluncuran program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ secara daring.
“Program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ adalah program yang didesain berdasarkan pengamatan kami terhadap kebutuhan, potensi, dan peran peternak perempuan dalam upaya memenuhi kebutuhan susu segar dalam negeri. Kami mengambil pelajaran terbaik dari FrieslandCampina yang telah melakukan pengelolaan peternakan sapi perah selama 150 tahun yang juga banyak dilakukan oleh peternak perempuan,” jelas Andrew F. Saputro lebih lanjut.
Peresmian Program Kartini Peternak Indonesia secara daring, 23 September 2021
Pengumuman sekaligus peresmian program ‘Kartini Peternak Indonesia’ dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Perwakilan Kedutaan Besar Belanda, serta media. Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI drh. Makmun, M.Sc menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Frisian Flag Indonesia dalam pengimplementasian program Kartini Peternak Indonesia. Menurutnya, pangan asal hewan merupakan sumber protein hewani yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan anak.
“Susu harus hadir dan menjadi bagian dalam pencegahan stunting. Konsumsi protein hewani terbukti efektif dalam upaya pencegahan terjadinya stunting, dan salah satu sumber protein yang sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan masyarakat adalah produk susu. Oleh karena itu kampanye minum susu harus terus dilakukan,” kata Makmun.
Makmun juga menambahkan potensi pasar peternakan sapi perah saat ini masih sangat besar, namun masih terbatas dari sisi ketersediaan bibit. Oleh karena itu, Makmun mengajak masyarakat untuk mengembangkan pembibitan sapi perah karena ini menjadi ruang usaha yang punya potensi besar. Selain itu, saat ini 90% peternakan sapi perah dikelola oleh peternakan rakyat. “Bersama kita harus mengupayakan kesejahteraan peternak. Saya berharap apa yang dilakukan oleh FFI dapat mendorong pihak swasta lainnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak yang lebih merata.”
Senada dengan hal tersebut, Asisten Deputi Pengarustamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Eni Widiyanti, S.E., MPP., M.S.E juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada FrieslandCampina melalui PT Frisian Flag Indonesia, yang telah menginisiasi program Kartini Peternak Indonesia. Menurutnya program ini membuka pengarustamaan dan pembangunan gender yang pada hakikatnya adalah mewujudkan gender equality. Program Kartini Peternak Indonesia adalah program yang ‘responsif terhadap gender’, yakni memberikan akses partisipasi kontrol dan membuka kesempatan bagi peternak perempuan untuk mendapatkan kesempatan yang sama seperti peternak laki-laki.
Peternak - Syipa (KPSBU Lembang)
“Peningkatkan jumlah peternak perempuan akan berkontribusi pada peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan. Pendapatan perempuan yang meningkat akan memperkecil kesenjangan kualitas hidup. Harapannya program Kartini Peternak Indonesia dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perempuan peternak sapi perah serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Selain itu, para Kartini Peternak Indonesia juga akan menghasilkan susu yang berkualitas. Itu juga akan berkontribusi kepada peningkatan gizi bagi ibu hamil, bayi, dan menekan angka kematian ibu, kematian bayi dan prevalensi stunting. Program Kartini Peternak Indonesia punya potensi yang besar untuk berkontribusi pada peningkatan GDP Indonesia,”ujar Eni.
Peserta Program KARTINI Peternak Indonesia - Singolangu Magetan (Koperasi Bangun Lestari)
Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns juga mengungkapkan optimismenya dan mendukung penuh inisiatif ‘Kartini Peternak Indonesia’ sebagai wujud komitmen kemitraan pemerintah dan korporasi Belanda mendorong pembangunan manusia dimana korporasi beroperasi, “Pemerintah Belanda sangat mengapresiasi inisiatif dari Frisian Flag Indonesia dan terus mendukung langkah-langkah yang mengedepankan kemitraan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan kedua bangsa. Melalui program ini, kami melihat semua peternak diperlakukan secara setara, tanpa memandang jenis kelamin maupun usia para peternak. Hal ini sejalan dengan konsensus internasional tentang pentingnya mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan yang selama ini selalu digaungkan oleh PBB dan menjadi bagian dari program SDGs. Kami juga senang mengetahui bahwa pemerintah Belanda melalui Proyek FDOV dan Frisian Flag Indonesia beserta partner lainnya ikut berkontribusi dalam merealisasikan konsensus tersebut. Kami percaya dengan pengetahuan dan keahlian Frisian Flag Indonesia yang disampaikan kepada para peternak sapi perah lokal. Semoga program ini dapat terus menginspirasi para peternak perempuan dan mengharapkan yang terbaik untuk semua pihak yang terlibat.”
Menurut Sensus Penduduk Indonesia 2020, rasio laki-laki vs perempuan adalah 102:100. Dengan perbedaaan yang relatif kecil ini dapat dikatakan bahwa jumlah laki-laki dibanding perempuan sudah seimbang. Namun keseimbangan ini tidak selalu tercermin di banyak segi kehidupan, termasuk bidang pekerjaan. Bidang peternakan sapi adalah satu contoh di mana partisipasi perempuan hingga saat ini tidak seimbang, namun dengan keahlian dan pengetahuan yang memadai tidak ada halangan bagi perempuan menjadi peternak sapi yang setara dengan laki-laki.
Semoga pelatihan dalam Program Women Empowerment in Dairy ‘Kartini Peternak Indonesia’ termasuk program-program pendampingan dan pemantauan bisa meningkatkan produktivitas susu segar dalam negeri, sekaligus meningkatkan kualitas dan taraf hidup para peternak perempuan di Indonesia.
Posting komentar