Peresmian Pembukaan Butik “Buds & Buttons” Tawarkan Circular Fashion Lebih Bertanggung Jawab
DJAKARTA.ID — Industri retail berkonsep “recycle fashion” kedatangan jenama baru yang turut meramaikan fesyen berkelanjutan di Indonesia, yakni Buds & Buttons (IG: @budsbuttons.jkt). Berlokasi di Dharmawangsa Square Lantai 1, No. 34, butik preloved dari luxury brands tersebut baru saja merayakan peresmiannya, Kamis (25/8/2025) yang dihadiri langsung oleh sang pemilik, Ibu Vicky Supit.
Hadir dengan konsep baru dan segar dari "luxury shopping", Buds & Buttons berhasil mempertemukan “sustainability fashion” dengan bunga-bunga cantik yang semakin memberikan sebuah “statement” gaya.
“Konsep dan awal cerita dari lahirnya Buds & Buttons ini ketika saya lagi mencari tempat sebagai florist store. Pas ketemu lokasi ini, rasanya terlalu “sepi” kalau hanya jualan bunga. Jadi, tercetuslah untuk menjual barang-barang pre-loved milik pribadi yang kebetulan juga dijual di butik lama,” papar Vicky Supit di pembukaan Buds & Buttons kemarin.
Vicky Supit sebelumnya dikenal sebagai salah satu desainer fesyen Tanah Air yang kemudian memutuskan pensiun setelah 12 tahun berkiprah di industri tersebut. Lahirnya Buds & Buttons ini juga diprakarsai oleh sosok Priscilla Pieters, sebagai perwakilan generasi muda untuk mengenalkan konsep “circular fashion” yang lebih bertanggung jawab.
“Sebagai Gen Z, saya melihat tren pakaian sekarang itu mengarah ke item-item vintage, chic, namun tetap elegan. Hadirnya Buds & Buttons ini sekaligus mengenalkan konsep slow fashion & sustainability, sehingga terus melalui perputaran dari satu tangan ke tangan yang lain. Tentunya, kami melakukan pengecekan kualitas, keaslian, akurasi dengan baik, dan pastinya harganya cukup affordable,” ujar perempuan yang akrab disapa Cilla tersebut.
Buds & Buttons berhasil menyatukan dua keindahan di bawah satu atap, yakni preloved fashion dan desain bunga artisanal yang memukau. Butik ini tak hanya menawarkan seleksi pakaian yang telah dipilih secara cermat, tetapi juga ada koleksi sepatu, perhiasan, kacamata, dan aksesoris lainnya dari berbagai brand ikonis seperti Chanel, Hermes, Missoni, Gucci, Balenciaga dan masih banyak lagi.
Semuanya diberikan kehidupan kedua demi gaya hidup yang lebih berkelanjutan, terutama dalam mendukung ketahanan slow fashion. Vicky bahkan menguraikan alasannya untuk memberanikan diri membuka toko yang menjual barang-barang mewah preloved tersebut.
“Di ekonomi saat ini, banyak orang sudah tidak ingin membeli baju desainer yang harganya di atas 50 juta atau high brand lainnya. Di satu sisi, mereka juga tetap ingin mempertahankan lifestyle yang terlihat nice. Hadirnya butik Buds & Buttons ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi mereka yang masih menginginkan barang branded preloved dengan harga terjangkau,” pungkasnya.
Terkait mekanisme penitipan preloved tersebut, Vicky mengungkapkan untuk sementara ini hanya menerima jenis pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris dari kalangan pertemanan terlebih dahulu. Namun, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan dibuatkan sistem bagi siapa pun bisa menitipkan preloved things mewah mereka.
“Iya, untuk sementara ini kami hanya menerima penitipan barang-barang mewah preloved dari kalangan terdekat dulu. Harga preloved di sini bisa mencapai 80% dari harga baru. Tentunya kami melakukan kurasi yang cermat, sehingga barang-barang tersebut dapat menemukan pemilik barunya. Hal ini semacam perputaran blessing to each other,” tutup Vicky.
Harga barang-barang mewah preloved di Buds & Buttons dimulai dari harga Rp1.000.000, dan saat ini masih lebih banyak item untuk wanita dibandingkan pria. Namun, ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk membuatkan section khusus item pria. Selain menjual preloved barang-barang mewah, Buds & Buttons juga menyediakan berbagai rangkaian bunga yang unik serta buket pesanan khusus (made-to-order) untuk berbagai kesempatan acara. Melalui gabungan keduanya ini, Buds & Buttons berniat untuk menyatukan mode serta gaya hidup lebih bijaksana dan elegan.
Desain butik Buds & Buttons ini diciptakan oleh Roland Adam dari Goodlife, salah satu anggota IDI12 yang membawa sentuhan vintage Parisian chic, sangat cocok dengan konsep dari brand, yakni vintage luxury shopping. Buds & Buttons berharap dapat menciptakan kesempatan untuk merayakan konsumerisme fesyen yang etis, ramah lingkungan, dan bertanggung jawab sekaligus menikmati mekarnya bunga-bunga nan cantik. (aul)
Posting komentar