Education

Regional Student Company Competition

Kolaborasi Starbucks Indonesia dan Prestasi Junior Indonesia Hadirkan Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program

DJAKARTA.ID – Bekerja sebagai karyawan atau wirausaha adalah pilihan masing-masing individu. Semakin ketatnya persaingan dunia kerja saat ini, opsi untuk terjun sebagai pengusaha menjadi salah satu alternatif yang bisa diambil oleh generasi muda atau lulusan baru. Starbucks Indonesia mendukung upaya tersebut dengan menghadirkan Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP) berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI).

SCYEP adalah program angka panjang Starbucks Indonesia yang digagas sejak tahun 2019 untuk memberdayakan generasi muda. Program ini memberikan kesempatan bagi siswa/i SMA & SMK dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan praktis untuk mewujudkan ide bisnis. Sudah ada lebih dari 2.300 siswa yang berpartisipasi dan juga melibatkan lebih dari 1.200 partner (karyawan) Starbucks Indonesia sebagai sukarelawan.

Pada periode 2022-2023, inisiatif SCYEP menggunakan modul kewirausahaan yang dikembangkan oleh Junior Achievement (JA) Worldwide, dibantu oleh partner Starbucks Indonesia dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa baik secara tatap muka maupun daring. Program SCYEP kali ini telah dimulai dari bulan September 2022 di enam kota yaitu Surabaya, Semarang, Denpasar, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta sebanyak 140 pelajar, serta melibatkan  182 partner Starbucks Indonesia sebagai sukarelawan.

Berlokasi di Perpustakaan Nasional Indonesia pada tanggal 17 Februari 2023, acara kompetisi final regional program SCYEP pun berlangsung. Keenam student company tersebut bertanding dalam mempresentasikan ide bisnis terbaiknya untuk maju ke kompetisi tingkat nasional pada bulan Maret 2023 nanti. Berikut adalah enam ide bisnis pada kompetisi SCYEP Regional:

  1. Adhinata (SMAN 16 Surabaya) dengan produk bernama Torredu, yaitu sebuah permainan edukasi yang terbuat dari daur ulang limbah tutup botol plastik. Dilengkapi dengan kartu tantangan berupa coding, TK, dan truth or dare.
  2. Kollibrates (SMA Karangturi Semarang) mempresentasikan Clay-free, sebuah sendok berasal dari ampas kopi dan menjadikannya sebagai cutlery pertama di Indonesia yang memanfaatkan olahan ampas kopi menjadi alat makan biodegradable, waterproof, dan ramah lingkungan.
  3. RedLotus (SMAN 3 Yogyakarta) dengan ide bisnisnya Nge-Wedhang, produk minuman wedhang khas Indonesia yang dikemas dalam kantung seduh sehingga lebih praktis. Ada tiga varian, yaitu Wedhang Uwuh, Wedhang Telang, dan Wedhang Secang.
  4. Marune (SMKN 27 Jakarta) menciptakan Samara Reed Difuser, aromaterapi dengan sensasi buah apel dan daun mint menyegarkan serta dilengkapi dengan playlist lagi dari Spotify untuk menyempurnakan momen relaksasi penggunanya.
  5. Thera (SMAN 2 Denpasar) memproduksi Wander Tumbler by Thera, tumbler inovatif sebagai sarana promosi pariwisata hidden gem  di Bali melalui fitur QR Code pada produknya. Ada tiga seri, yaitu Tabanan Series, Bangli Series, dan Buleleng Series.
  6. Elgoth (SMAN 11 Bandung) dengan reminder board-nya bernama Raegols. Terbuat dari kayu ramah lingkungan untuk membantu penggunanya lebih produktif dalam penjadwalan agenda sehari-hari yang juga dilengkapi dengan alarm dan kertas misi.

"Kami sangat bangga dapat kembali mengadakan program ini untuk memberdayakan generasi muda dengan ilmu kewirausahaan dan life skill. Di Starbucks, memberi kembali kepada komunitas selalu menjadi bagian dari perusahaan. Saat mengembangkan kehadiran Starbucks di komunitas, penting bagi kami untuk tetap setia pada misi dan nilai-nilai kami, menggunakan skala kami untuk kebaikan, dan terus menjadi katalisator untuk perubahan positif di komunitas beragam yang kami layani," ungkap Liryawati, Chief Marketing Officer di PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia.

Program ini memungkinkan para siswa untuk membentuk perusahaan nyata dan menemukan secara langsung bagaimana sebuah perusahaan berfungsi. "SCYEP memfasilitasi siswa SMA dan SMK dalam mengasah kemampuan wirausaha melalui pengalaman langsung mengoperasikan usaha mikro secara mandiri di sekolah. Para siswa diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah di masyarakat serta mengoptimalkan teknologi digital dalam operasional dan strategi bisnis mereka,” ujar Robert Gardiner menambahkan. Robert Gardiner adalah co-founder dan Penasihat Akademik Prestasi Junior Indonesia.

Suksesnya program SCYEP tersebut tidak lepas dari dukungan Starbucks Indonesia melalui Starbucks Foundation yang memang fokus dalam memperkuat kemanusiaan dengan mengubah kehidupan di seluruh dunia. "Pada awal program, mereka mendapat pelatihan dari beberapa profesional bisnis. Selama periode program, partner Starbucks  juga terlibat aktif dalam membantu berbagi pengalaman dan inspirasi,” tutup Robert.

Pemenang SCYEP yang berhak maju ke tingkat nasional adalah SMA Karangturi Semarang dengan ide bisnisnya Clay-free. Berikut adalah daftar pemenang masing-masing divisi perusahaan dari keenam student company yang telah bertanding.