Travel Bali!

Ritual ‘Melaspas’ sang Mahakarya

Alam Sutera Gelar ‘Melaspas’ atas Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) – Bali

DJAKARTA.IDGaruda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park dikenal sebagai salah satu tempat wisata populer di kalangan wisatawan. Terletak di atas lahan seluas 60ha di daerah Ungasan, Badung, kawasan ini memiliki sebuah monumen budaya berupa patung Dewa Wisnu bersama kendaraannya, Garuda.

Patung GWK merupakan ikon Peradaban Indonesia termegah selain Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Jawa Tengah. Pada tahun 2012, PT Alam Sutera Tbk mengakuisisi kepemilikan kawasan GWK Cultural Park dan melakukan berbagai pembenahan. Salah satu pengembang properti ini ingin mengembangkan GWK Cultural Park sebagai kawasan wisata budaya terbaik di Bali, bahkan di Indonesia.

Pada hari Rabu (8/8), bertempat di Plaza Pedestal, GWK Cultural Park, Alam Sutera menggelar acara penutupan proses penyelesaian pembangunan Patung GWK. Upacara ritual adat ini bernama Melaspas dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Bapak Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan, Presiden Komisaris PT Garuda Adhimatra Indonesia, Mayjen TNI (Purn.) Sang Nyoman Suwisma, serta Bapak Haryanto Tirtohadiguno selaku Presiden Komisaris Alam Sutera Group.

Proses 'Melaspas' Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Melaspas merupakan ritual pensucian untuk ‘membersihkan’ bangunan secara Niskala. Umat Hindu memang meyakini adanya dua alam, yakni Sekala dan Niskala. Sekala adalah alam nyata yang bisa dilihat dengan mata sebagai wujud fisiknya. Sedangkan Niskala merupakan alam yang tidak bisa dilihat dengan mata tetapi dapat dirasakan adanya.

“Kami berharap Patung GWK nantinya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai ikon budaya dunia setelah Candi Borobudur dan Prambanan. Semoga bisa membanggakan serta memberikan dampak positif di berbagai aspek,” ujar Presiden Komisaris Alam Sutera Group, Haryanto Tirtohadiguno usai upacara Melaspas.

Pembangunan patung tertinggi ketiga di dunia ini menghabiskan biaya hampir 1,5 Triliun. GWK Cultural Park akan menjadi sebuah destinasi wisata budaya termegah serta siap menjadi lokasi pelaksanaan bermacam event, baik berskala nasional maupun internasional.

Menko Luhut Binsar Panjaitan juga menambahkan bahwa monumen GWK belum sempurna 100%. “Proses pembangunan patung GWK ini membutuhkan waktu kurang lebih 28 tahun. Sekarang sudah hampir sempurna dengan pemasangan semua modul bisa diselesaikan pada akhir Juli kemarin. Ini masih menunggu peresmian oleh Presiden Ir. Jokowi yang insya Allah akan dilakakukan pada tanggal 22 September mendatang,” tegas Luhut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (Menko), Luhut Binsar Panjaitan

Seperti diketahui, Indonesia juga menjadi host country pelaksanaan IMF World Bank Meeting. Kawasan GWK Cultural Park akan menjadi tempat welcome dinner bagi peserta pertemuan yang diikuti sekitar 189 negara tersebut. Mereka akan dijamu di pelataran Lotus Pond dan nantinya mengunjungi Patung GWK sebagai promosi kepada dunia atas mahakarya megah ini. (aul@djakarta.id)