Movie

SARA: Aku Pulang!

Film SARA Berkesempatan World Premiere di Busan International Film Festival 2023

DJAKARTA.ID – Salah satu film Indonesia besutan sutradara Ismail Basbeth, SARA berhasil masuk ke dalam dua program spesial di Busan International Film Festival 2023, Special Program in Focus: Renaissance of Indonesian Cinema dan A Window on Asian Cinema. Karya produksi kolaborasi Bosan Berisik Lab, Ruang Basbeth Bercerita, dan Visionari Capital Film Fund ini akan tayang perdana secara world premiere di festival film terbesar Asia tersebut pada 4 – 13 Oktober 2023.

Film SARA juga mendapat dukungan dari Pusbang Film - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengingat film ini mengusung tema sensitif, yakni bercerita tentang perjalanan seorang transpuan bernama Sara yang kembali dari perantauan setelah mendengar berita kematian ayahnya dan mendapatkan bahwa ibunya menjadi sosok asing.

Ismail Basbeth sebagai penulis dan sutradara SARA menyatakan bahwa melalui film ini, ia ingin bercerita tentang ingatan-ingatan seorang manusia setelah pergi merantau dan kembali ke rumah, yakni keluarga. Sutradara dari film KELUARGA CEMARA 2 (2022) tersebut mengungkapkan bahwa film SARA adalah sebuah kado untuk mendiang ibunya.

“Film ini sangat personal bagi saya. Jika di film MENCARI HILAL (2015) itu seputar kehidupan seorang anak dengan ayahnya, di film SARA ini tentang seorang anak dengan ibunya. Dua film ini adalah gambaran saya dengan kedua orang tua. Ide film SARA tercetus ketika saya berada di perantauan dan merasa seolah kehilangan jati diri, kemudian berusaha mencari kembali ketika pulang ke rumah, yakni keluarga saya. Saya ingin menceritakan pencarian tersebut melalui kacamata seorang transpuan bernama SARA di mana ia berusaha menghidupi cerita yang dibuatnya sesuai dengan keyakinan dan pemahamannya atas tubuhnya serta identitasnya sendiri. Untuk apa? Ya untuk mempertahankan hidup dan martabatnya sendiri, termasuk ketika ia harus berhadapan dengan ingatan ibunya yang pudar beserta luka-luka yang dideritanya.”

SARA adalah sebuah kisah tentang perjalanan seorang wanita transpuan berusia 35 tahun yang harus kembali ke desanya setelah mendengar kabar pemakaman ayahnya. Di sana, ia menemukan bahwa ibunya telah kehilangan ingatan tentangnya sebagai seorang putra akibat dari trauma kehilangan suaminya. Mencoba dengan berbagai cara untuk mengembalikan ingatan ibunya, SARA akhirnya memutuskan untuk menjalani peran yang paling ia benci, yakni menjadi ayahnya sendiri, sang alasan di balik perpisahan keluarganya selama ini.

Deretan aktris kenamaan yang membintangi SARA (2023) antara lain Asha Smara Darra, Christine Hakim, Mian Tiara, dan Jajang C. Noer. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Ismail Basbeth dan diproduseri oleh Charlie Meliala dan Lyza Anggraheni. Film ini menghadirkan cerita yang kuat dan mendalam dengan latar belakang mengharukan.

Kesempatan ini membuat seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan film SARA berharap bahwa karya tersebut akan menjadi suguhan yang menginspirasi, menggerakkan hati penonton, dan memperkuat industri perfilman Indonesia di panggung internasional.

Charlie Meliala, selaku produser film SARA juga menyampaikan harapannya terkait world premier di Busan International Film Festival 2023. "Sebagai salah satu festival film terbesar di Asia, Busan International Film Festival diharapkan menjadi tempat ideal untuk SARA bertemu dengan penonton dan para profesional film dunia seperti Festival Film lainnya, Sales Agent, Distributor, dan lain lain. Pemutaran ini menjadi hal baik untuk memperkenalkan film ini ke para pelaku film profesional tersebut.” (aul)

“Jika tabu dianggap tabu, maka ia akan selalu menjadi tabu” – Ismail Basbeth (Sutradara Film SARA)