Events

#TauApaMaumu

Vooya Ajak Generasi Muda Indonesia untuk Mengejar Passion

DJAKARTA.ID – Setiap orang memiliki passion yang berbeda-beda. Namun, banyak dari mereka kurang memahami potensi minat dan bakat tersebut. Tak hanya berujung sebagai permasalahan individu, ternyata juga berdampak pada negara.

Penelitian dari Indonesia Human Resources Forum di tahun 2017, menyatakan bahwa 87% pelajar di Indonesia salah pilih jurusan kuliah. Sementara data dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, menyebutkan 63% total lulusan baru bekerja di luar bidang yang mereka tempuh selama di perkuliahan. Parahnya lagi, sekitar 653.586 lulusan baru terpaksa menganggur (Wrong Majors Phenomenon).

Tentunya angka-angka di atas memiliki keterkaitan satu sama lain. Semuanya berawal dari lalainya seorang individu mengetahui minat dan bakat masing-masing. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah ekspektasi orang tua yang cenderung memaksakan ambisi kepada anak dan kurang memikirkan apa yang anak inginkan. Kedua, tekanan sosial memposisikan arti kesuksesan hanya dari sisi uang dan pencitraan.

“Banyak pelajar yang mengambil keputusan kurang sesuai dan terburu-buru. Mereka berpikir bahwa sedikit ketertarikan atau rasa menggebu-gebu terhadap sebuah bidang dapat langsung dianggap sebagai passion, padahal belum tentu. Bisa aja bidang tersebut saat itu lagi happening, sehingga mereka ikutan suka. Atau mereka benar-benar tertarik, tapi di sisi lain pura-pura nggak tahu kalau mereka nggak ada bakat sama sekali di bidang itu,” Ungkap Stephanie Wijanarko.

Sistem edukasi di Indonesia juga kurang memberikan pengarahan mengenai pentingnya mengetahui passion. Banyak sekolah di sini yang hanya menginginkan para murid punya nilai yang bagus di semua pelajaran, tanpa melihat minat mereka. Selain itu, adanya faktor males gerak atau akrab disebut mager membuat mereka malas untuk mencari tahu mengenai jurusan atau profesi yang ingin digeluti.

Berawal dari kegelisahan, kesalahpahaman dan abainya individu terhadap passion ini, akhirnya muncul gerakan #TauApaMaumu. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia dalam menumbuhkan kepedulian terhadap diri sendiri, serta mengetahui apa yang benar-benar menjadi passion mereka. Gerakan #TauApaMauMu memberikan kesadaran akan pentingnya mengambil langkah untuk mewujudkan passion dan keinginan terpendam.

“Melalui gerakan #TauApaMaumu, kami berharap dapat memberikan sebuah kontribusi nyata bagi generasi muda untuk dapat mengejar kesuksesan sesuai dengan keinginan diri. Vooya percaya terbentuknya generasi yang #TauApaMaumu dapat membangun masyarakat yang tangguh, passionate, produktif, yang akhirnya membuahkan kontribusi yang lebih maksimal bagi lingkungan ataupun sosialnya,” tambah Stephanie.

Ketika kita membesarkan suatu generasi yang tahu persis apa yang mereka inginkan dan lakukan. Sudah saatnya setiap individu dapat memahami dirinya masing-masing serta mengeksplorasi apa yang dimiliki dan inginkan demi tercapainya mimpi dan kehidupan yang sesuai. (aul@djakarta.id)