Pameran Lukisan karya Han Chandra di ARTOTEL Sanur – Bali
Bertempat di ARTOTEL Sanur – Bali, pameran lukisan solo: ‘Teduh’ karya Han Chandra resmi dibuka untuk umum. Pameran yang dikuratori oleh Venerdi Handayo dari Atreyu Moniaga Project bisa dinikmati di ARTSPACE, ARTOTEL Sanur – Bali mulai tanggal 1 Juni hingga 20 Juli 2018 mendatang.
Acara pembukaan yang dikemas dengan tema #ngARTbuburit itu mengundang beberapa media yang juga melakukan kunjungan ke ARTOTEL Haniman – Ubud, Bali. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pameran, serta ditutup dengan buka puasa bersama di ROCA Restaurant, ARTOTEL Sanur. Frederic Ferry selaku Marcom & Creative Manager Bali Cluster ARTOTEL GROUP membuka pameran karya seniman muda berbakat ini yang juga berprofesi sebagai seorang International Model.
“Kami sangat senang bisa membawa ‘Teduh’-nya Han Chandra ke lingkungan ARTOTEL Sanur – Bali. Ia adalah salah satu seniman muda berbakat yang patut diapresiasi. Selain berkarir di dunia modelling, Han Chandra masih sibuk mengejar karirnya di dunia seni. Beberapa prestasinya di seni juga tidak sembarangan. Ia pernah menerima beberapa penghargaan, baik di tingkat lokal maupun Internasional,” jelas Frederic Ferry.
Han Chandra sebelumnya telah sukses menggelar Solo Painting Exhibition: Teduh di Ruang Seduh – Kemang, Jakarta dan Plaza Indonesia. Di tingkat Internasional, pria lulusan Media Digital and Design itu juga pernah ikut pameran di World Peace Festival United Nations Day – India, 8th Annual United National Peace International Art Competition & Exhibition – USA, hingga menyabet beberapa penghargaan seperti 2nd Runner Up Mural Competition – Jakarta, Gold Medal Joy of Europe 7th Drawing & Painting Contest, dan Children Art Exhibition Honorable Mention in Czechoslovakia.
“Pemilihan nama ‘Teduh’ itu karena saya selalu menemukan tempat di mana perasaan tenang selalu ada berkat orang-orang di sekitar yang memberi kenyamanan. Hal ini juga begitu relate sama semua orang. Setiap orang tentunya pernah mengalami masa di mana mereka tertekan, cemas, dan mengalamai insecure tinggi. Namun, akan selalu ada tempat di mana mereka bisa berteduh,” papar Han Chandra.
Inspirasi ‘Teduh’ datang dari perjalanan hidup seorang Han Chandra yang concern dengan kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan anak-anak dan pendidikan. Ia juga sering terjun ke pekerjaan sukarela dan terlibat langsung ke aksi sosial untuk anak-anak. Pria asal Bandung tersebut bahkan pernah meluncurkan buku cerita anak berjudul “A Tale of Forgiveness” tahun lalu.
‘Teduh’ merupakan ekspresi naif seorang model yang juga masih terikat kontrak dengan beberapa agensi kenamaan di Hongkong, Bangkok, dan Jakarta tersebut. “Melalui ‘Teduh’ ini, saya ingin mengajak semua orang untuk tetap bermimpi, mengikuti hasrat, meraih impian, dan mewujudkannya. Jadi, lukisan ini bercerita tentang mimpi seorang anak dan bagaimana ia berhadapan dengan berbagai rintangan, kecemasan, dan high insecurity. Namun, ia tidak menyerah, ia terus berjuang dan at the end berhasil menemukan kunci kesuksesannya sendiri. Objek yang saya gunakan adalah rumah, di mana ia akhirnya menemukan keteduhan sejati dalam hidupnya. Ya, support system dari dalam rumah itu sendiri. Ada keluarga, sahabat, dan lingkungan adalah jawabannya,” tutur Han menjelaskan.
Total ada 8 karya lukisan yang dinamai ‘Teduh 1’ hingga ‘Teduh 8’. Han Chandra tidak secara spesifik memberi nama satu persatu lukisannya karena pria yang juga belajar Desain dan Komunikasi Visual ini, menginginkan sesuatu yang sederhana dan mudah dimengerti. Han menghabiskan waktu kurang lebih sembilan bulan dalam proses pengerjaannya, mulai konsep hingga penyelesaiannya.
“Untuk satu lukisan, beda-beda juga selesainya. Ada yang sampai tiga bulanan hingga cuma dua harian, lho. Hahahaha. Soalnya kan tergantung dari kerumitan pola dan warna juga,” ungkapnya kepada djakarta.id.
ARTOTEL Sanur – Bali dikenal sebagai boutique hotel yang mengekspos karya seni kontemporer dari para seniman muda Indonesia. Lukisan ‘Teduh’ karya Han Chandra itu memiliki satu pesan yang menyiratkan positioning hotel ARTOTEL. “Kami melihat personifikasi lukisan karya Han seirama dengan profil ARTOTEL yang masih berjuang dalam industri perhotelan di Indonesia. Sosok anak dalam lukisan ‘Teduh’ ini ibarat usia ARTOTEL yang masih kecil. Kami masih akan terus berjuang agar menjadi salah satu properti terbaik di Indonesia,” tutup Ferry dan dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama dalam konsep megibung di ROCA Restaurant. (Aul)
Posting komentar