Curated lifestyle of sawdust, embodiment of passion for craftmanship
MEMILIH furnitur yang sesuai dengan karakter, cita rasa, dan juga representasi gaya hidup kita memang tidak mudah ketika berada di tengah keberagaman produk dengan pilihan yang tidak terbatas. Sekarang ketika orang semakin mudah mengakses informasi dan referensi visual, mereka dengan mudah mengasah selera dan kepekaan dalam memilih produk mana yang akan sesuai dengan jiwa dan karakter ruang.
Di sinilah SAWDUST hadir menjawab fenomena tersebut sebagai brand baru di Kemang dengan mengusung koleksi furnitur dan produk dari desainer internasional yang menyentuh cita rasa dari gaya hidup urban kontemporer melalui kurasi desain yang berdedikasi tinggi dengan harga sepadan dengan ‘good value’ yang dimiliki setiap produknya.
Para pendiri SAWDUST tidak hanya ingin membangun sebuah ‘furniture house’ semata, tetapi lebih jauh ingin memberikan pengalaman dan impresi kuat akan sebuah gaya hidup yang terkurasi dengan baik. Mereka memiliki pengamatan yang sama tentang keterbatasan akses pasar terhadap produk furnitur yang memiliki kualitas pengerjaan yang bagus (well-crafted) di Indonesia. Deo Mario, Logan Komorowski, Jose Dima Satria dan Eko Priharseno sebagai creative director menjadikan SAWDUST perwujudan dari kurasi yang akan terus bertumbuh, sehingga akan semakin memanjakan para pecinta desain dan gaya hidup untuk menikmati desain lebih dari sekedar visual semata.
Deo Mario memiliki gelar master dengan studi filosofi desain dari Bauhaus-Jerman dan memiliki latar belakang pendidikan serta praktek arsitektur sebelumnya. Sementara itu, Eko Priharseno dikenal sebagai desainer interior dan juga desainer yang bergelut di dunia furnitur selama lebih dari 20 tahun. Deo dan Eko seringkali bertemu dalam berbagai proyek interior yang memberikan kesempatan bagi mereka berkolaborasi.
SAWDUST kemudian mulai mengkristal ketika Deo dan Eko bertemu dengan Logan Komorowski, seorang desainer kelahiran Auckland dan berkecimpung dalam bisnis dan industri furnitur selama lebih dari satu dekade. Dalam perjalanan mewujudkan SAWDUST, Jose Dima Satria kemudian bergabung dan menguatkan sinergi yang ada melalui sudut pandang pengamat seni dan desain.
Ketika produk yang terjangkau selalu memiliki gap yang besar dengan produk premium dan eksklusif, furnitur dengan bahan berkualitas dan pengerjaan craftmanship yang baik tidak mudah didapatkan. Hanya sebagian kecil pasar Indonesia berhasil mengakses produk-produk dengan kualitas bahan dan craftmanship tinggi tersebut. “Kita merasa perlu memberikan penghargaan kepada para craftman dan maker yang telah berdedikasi mengasah kemampuan demi menghasilkan produk dengan bahan dan detail pengerjaan yang berkualitas tinggi. “ jelas Eko Priharseno, Creative Director SAWDUST.
Di sinilah SAWDUST hadir dengan melakukan kurasi terhadap beberapa brand furnitur ternama secara global dan produk-produknya yang merupakan hasil rancangan desainer internasional. Gaya hidup urban-kontemporer dirasa menjadi representasi dari cita rasa dan passion terhadap produk dengan craftmanship yang tinggi, sehingga SAWDUST merasa kurasi menjadi pendekatan yang tepat untuk bisa lebih menyentuh hati konsumen. Untuk Koleksi pertama ini SAWDUST mengusung beberapa brand yang telah dikenal secara global dan juga telah mendistribusikan produknya lebih ke 70 negara di dunia; Natadora, Sketch, Root&Branch, Uanting adalah bagaimana setiap brand yang dikurasi memiliki apresiasi mendalam pada seni, kerajinan, dan juga para pengrajin, craftman, dan maker. Semua menjadi satu dalam SAWDUST akan memberikan pengalaman menikmati curated lifestyle yang paripurna.
Posting komentar