Kawasan SCBD bisa disebut sebagai pusat bisnis utama di Jakarta, ditandai antara lain dengan hadirnya bursa efek di sana. Namun jika kini hadir Alila SCBD di kawasan ini, bukan berarti hotel ini hanya ditujukan untuk kalangan pebisnis. Justru Alila SCBD tampil dengan citra sebuah hotel gaya hidup dengan berbagai fasilitasnya.

Dibuka sejak 6 Februari lalu, hotel bintang lima ini mencerminkan gaya hidup hip dan kontemporer melalui 227 kamar studio dan suite, ruang pertemuan, kolam renang outdoor, gym dan Spa Alila, serta restoran kelas dunia ‘New York style Vong Kitchen’ dan ‘Le Burger’ yang buka 24 jam, keduanya dari tangan dingin chef peraih bintang Michelin yaitu Jean-Georges Vongerichten beserta putranya, Cedric. Selain itu juga hadir specialty restaurant ‘Hakkasan’ dari The Hakkasan Group untuk menambah pilihan mulai santap siang, malam, hingga larut malam sekalipun.

Alila SCBD terlihat menonjol di tengah kerumunan gedung-gedung pencakar langit, dengan desain dan arsitekturnya yang unik, hasil karya IAW yang berbasis di Bangkok. Desainnya terinspirasi oleh bentuk lahan properti yang tidak biasa, sehingga bangunan ini pun dibangun dengan podium yang panjang dan menara berbentuk berlian. Tampilan hotel yang memikat mata ini, terdiri dari pola-pola tongkat aluminium dan kanopi yang tumpang tindih, menghasilkan garis-garis dan bayangan serta rasa akan adanya ilusi bagi mereka yang lalu lalang. Bentuk bangunan yang dinamis juga mengikuti kamar-kamar untuk para tamu dalam berbagai konfigurasi berbeda, semuanya dengan jendela yang memperlihatkan pemandangan kota.

Interior minimalis Alila SCBD juga saling jalin menjalin dengan karya seni orisinil yang khusus dipesan untuk urban retreat ini. Di luar pintu masuk hotel, tamu disapa oleh karya bertajuk ‘Orbital of Joy’ yang sangat besar dipasang di dinding, karya duo Indieguerillas dari Yogyakarta. Karya kontemporer berbentuk circular orbital ini menggambarkan siklus atau perjalanan yang terus berlanjut. Enam karakter yang ada di karya ini mewakili para traveler yang sedang berada dalam perjalanan pribadi mereka. Tiap karakter memeluk ikon geotag yang melambangkan sebuah tempat yang mereka temukan dalam perjalanan untuk singgah, beristirahat dan mengisi kembali energinya.

Gaya out of the box dari hotel ini dirasakan mulai area reception berupa deretan meja minimalis, dengan staf yang tidak menggunakan seragam. Melangkah lebih lanjut ke area lobi hotel dengan ruang duduk luas, tamu  akan melihat instalasi seni yang dramatis bertajuk ‘Bats, Birds and Butterflies’, karya arsitek dan seniman kelahiran Australia, Richard Hassell, yang juga salah seorang pendiri WOHA Architects, biro arsitektur peraih banyak penghargaan. Karya itu mencakup sejumlah mozaik aluminium berbentuk burung, kelelawar dan kupu-kupu tiga dimensi dalam berbagai ukuran, dari 80-400cm, ditempel di dinding atau digantung dari langit-langit. Instalasi ini terinspirasi dari batik serta tekstil Asia Tenggara, menampilkan ikon-ikon yang dianggap melambangkan keberuntungan. Kupu-kupu melambangkan umur panjang, kecantikan dan keanggunan, sedangkan burung phoenix melambangkan satu dari empat makhluk surgawi yang membawa peruntungan dan kesempatan yang baik.

Sekalipun tidak memiliki halaman yang besar, namun kolam renang outdoor “The catwalk pool” dengan tiga hot Jacuzzi yang berada di lantai lima bisa mengalahkan fasilitas di hotel berhalaman sekalipun. Belum lagi gym luas yang dilengkapi dengan deretan alat canggih untuk cardio dan beban ditambah dua studio, lebih mirip di sebuah fitness center lengkap, dan bukan menjadi fasilitas hotel ala kadarnya.

Apakah itu keperluan untuk akomodasi bisnis, wisata, staycation, mencari kebugaran, atau hangout sejenak bersama dengan teman, semua ini bisa ditemukan di Alila SCBD sebagai destinasi gaya hidup terkini di Jakarta.

Untuk informasi lebih lanjut dan reservasi kunjungi www.alilahotels.com/scbd atau email scbd@alilahotels.com, ikuti akun Instagram @alilascbdjakarta dan halaman Facebook Alila SCBD Jakarta.