“Don’t be into trends. Don’t make fashion own you, but you decide what you are, what you want to express by the way you dress and the way to live.” —Gianni Versace.
Kutipan ini boleh jadi sejalan dengan filosofi Maggie Hutauruk-Eddy dalam merancang busana untuk 2Madison Avenue label miliknya. Saat mencipta Maggie sangat mendengarkan suara hati dan mengikuti gejolak jiwanya yang impulsif. Ditambah lagi latar belakang pendidikannya di jurusan lukis seni murni dan bergelar sarjana sekolah mode yang menjadikan ekspresi sebagai ihwal yang utama.
Namun, karya ekspresif saja tidak cukup. Menetap dua belas tahun di New York, Amerika Serikat membuat Maggie faham benar bahwa untuk menjadi seseorang yang mendapat tempat di hati masyarakat harus diperjuangkan. Maggie mengibaratkan karyanya sebagai sebatang pohon di tengah belantara hutan. Karena itu Maggie mengeksekusi angan-angan kreatifnya di panggung-panggung mode. Mulai dari mengadakan mini show di galerinya sendiri, hingga mempresentasikan karya di perhelatan bermutu internasional.
Tahun ini, tidak kepalang tanggung, Maggie mengikutsertakan 2Madison Avenue di atas panggung New York Fashion Week (NYFW) untuk dua musim sekaligus. NYFW Fall/Winter Collections telah ditapakinya pada Maret 2019 lalu, dan dilirik klien di sana. Kemudian, 2Madison Avenue kembali hadir di panggung NYFW untuk Spring/Summer Collections 2020 pada 9 September 2019 dengan tajuk: VIVIFY THE BLOCK.
Sejak menetapkan hati sebagai perancang mode, koleksi busana bergaya eklektik menjadi signature style label 2Madison Avenue. Gaya bentur corak, tabrak warna, gabung tekstur, memasukkan unsur yang tidak biasa sebagai material busana, serta berkolaborasi dengan pekerja kreatif, menjadi ciri yang kerap dimunculkan di berbagai pergelaran peragaan busana.

Di dalam koleksi Vivify the Block, Maggie mengadopsi ingar bingar dan citra gairah mode era tahun 80-an. Dua belas set busana ditampilkan. Terdiri dari sembilan set baju satu potong, dua-potong, dan tiga-potong busana perempuan, serta tiga set tiga-potong-busana pria. Berpola konstruktif.
Di tangan Maggie, siluet busana dengan potongan serbalonggar hadir dalam bentuk jaket, celana panjang berpipa besar, lengan baju ultra panjang, dengan gaya dan warna campur aduk yang harmonis. Jika jeli terlihat tenun Makassar yang kaya blok warna diikutsertakan menjadi bagian busana.
Maggie tidak segan-segan meretas batas. Atasan berwarna kuning kenari berbahan scuba tipis, terkesan feminin justru ketika bantalan bahu yang besar ditempatkan di luar busana. Celana panjang berpipa lebar atau celana ali baba menjadi padanannya.
Lain lagi cropped top yang dipasangkan dengan rok pendek bersiluet A atau jaket berbahan tulle yang mengayakan terusan berukuran besar dengan motif abstrak.
Dengan rasa lepas namun memperhitungkan kenyamanan saat dikenakan, Maggie menggunakan bahan-bahan yang tidak lazim di antara deretan busananya, seperti potongan karung tepung yang dijahitkan di bagian punggung outer berbahan jeans, atau sebagai pemanis busana di sana-sini.
Maggie menari-nari dalam palet warna kuning kenari, hijau terang, oranye, hitam, hingga pink membara. Ia pandai menggelitik mata penonton dengan menyisipkan wajah seniman yang populer di tahun 80-an seperti Andi Warhol dan Jean-Michel Basquiat, dalam bentuk ilustrasi hasil torehan seniman muda yang dicetak dengan proses digital printing, di sela-sela baju koleksinya. Maggie menambah nilai koleksi dengan aksesori unik dan sepatu sebagai pelengkap koleksi yang disiapkan bersama timnya. Palet warna, siluet busana, dan ragam tekstur bahan bertumpang tindih menjelma menjadi deretan pakaian yang memanjakan mata penonton. Citra masing-masing busana menguatkan gaya personal tiap pribadi yang ingin diwakilinya.
Dengan kebebasan yang tecermin dalam koleksi; dari baju santai hingga gaun koktail, maupun motif penuh warna hingga corak ilustratif, tampil ringan nyaris tanpa beban namun tetap gaya. Koleksi Maggie cukup menghentak untuk membuat mata penonton berkonsentrasi pada koleksi yang menjadi pembuka peragaan Indonesian Diversity di Spring Studio, panggung utama New York Fashion Week SS 2020 pagi itu.
Posting komentar