
Untuk kelima kalinya Men’s Health Indonesia menggelar Urbanathlon, lomba lari yang selain berlari juga mengharuskan peserta menguasai berbagai rintangan yang menantang
Sekalipun baru digelar kembali sekitar 3 bulan lalu, tidak mengurangi minat ribuan peserta untuk sekali lagi subuh-subuh pada hari Minggu 22 November berkumpul di plaza Barat Gelora Senayan untuk mengikuti lomba Urbanathlon yang digelar oleh Men’s Health Indonesia (MHI) bersama dengan Rexona. MH Urbanathlon pertama kali diadakan pada tahun 2006 di New York, kemudian di Hamburg, Singapore, Johannesburg, dan kota-kota besar dunia lainnya. Untuk Indonesia kali ini adalah pelaksanaan MH Urbanathlon yang kelima setelah penyelenggaraan yang pertama pada tahun 2011, 2013, 2014, dan 2015 Urbanathlon Sundown yang digelar di kawasan Ancol pada bulan Agustus lalu.
Urbanathlon memang bukan lomba lari biasa, karena selain peserta harus mampu berlari, juga mampu menguasai berbagai rintangan yang menantang. Dua kemampuan ini sering bertolak belakang karena mereka yang mampu berlari dengan baik, kekuatan otot hanya ada di bagian badan bawah. Sementara mereka yang memiliki kekuatan otot yang cukup biasanya hanya terpusat pada bagian badan ke atas. Total ada delapan rintangan yang harus dikuasai dalam trek lomba berjarak sekitar 9 km ini oleh para peserta yang dikelompokkan dalam empat kategori, yakni Kategori Umum Pria (18-40 tahun), Kategori Umum Wanita (18 tahun ke atas), Pria di atas 40 tahun, dan kategori Team yang terdiri dari 3 orang peserta (18 tahun ke atas). Sekalipun bisa diikuti oleh wanita, tidak ada perbedaan dalam rintangan yang harus dikuasai oleh para peserta pria. Salah satu rintangan yang paling sulit ditaklukan oleh banyak peserta adalah Monkey Bar yang memerlukan kekuatan tubuh atas dan lengan untuk bergelantungan dari awal ke titik akhir. Dalam penyelenggaraan kali ini para peserta juga berlari bersama lima host runner Urbanathlon. Mereka adalah Fajar Alexa (musisi, penggiat lari dan thriatlete), Jeremiah Lakhwani (Juara 1 BOC 2015), Chaidir Akbar (thriatlete), Jane Djuarahadi (trail runner) dan Rachel Reyna (penggiat lari dari komunitas Running Rage).
Atjong Tio Purwanto dari kategori pria 18-40 akhirnya berhasil menjadi finisher pertama dengan catatan waktu 23 menit 1 detik. Para pemenang dari setiap kategori mendapatkan sejumlah hadiah menarik senilai total puluhan juta rupiah. Catatan waktu untuk finisher terakhir adalah 2 jam 49 menit dan 49 detik. Kebanyakan peserta memang tidak terlalu berharap bisa jadi salah satu pemenang, namun menjadi finisher saja sudah menjadi satu kebanggaan sendiri, dan sebagai penghargaan atas semangat dan kegigihannya, semua yang mencapai garis Finish mendapatkan medali dan pastinya berhak menyandang gelar "Finisher" MHI Urbanathlon 2015.

Posting komentar