Adaptasi Sinematik Kisah Ikonik The Wizard of Oz
DJAKARTA.ID – Kisah klasik The Wizard of Oz kembali hidup melalui adaptasi novel karya L. Frank Baum yang berjudul Wicked. Setelah sukses dipentaskan ke dalam format Broadway Musical pada tahun 2003 silam, kini Wicked hadir dalam format sinematik layar lebar. Disutradari John M. Chu, film yang menceritakan kisah tesembunyi penyihir di The Land of Oz ini siap menghiasi bioskop Indonesia mulai 20 November 2024.
Film Wicked dibintangi oleh deretan bintang seperti Cynthia Erivo, Ariana Grande, Michelle Yeoh, Jonathan Bailey, Ethan Slater, Jeff Goldblum, dan debut perdana Marissa Bode. Mengisahkan seorang gadis muda bernama Elphaba yang terlahir dengan kulit berwarna hijau dan menyimpan kekuatan tersembunyi. Kemudian ia bertemu dengan Glinda, gadis populer yang sama-sama bersekolah di Shiz University, The Land of Oz. Persahabatan keduanya berada di persimpangan jalan ketika bertemu dengan The Wonderful Wizard of Oz yang menyimpan banyak misteri.
“Saya ingin orang-orang yang menontonnya di panggung maupun para penonton baru, dapat merasakan pengalaman lebih menakjubkan. Kami bekerja dalam waktu yang lama untuk menemukan pemeran dan perancang film yang sempurna. Karenanya, kami juga mengumpulkan semua orang mengagumkan ini untuk membuat film yang berbeda,” ujar Jon M. Chu.
Film ini merupakan impian yang diwujudkan oleh para kru, mulai dari pembuatan set berskala besar, kostum, hingga ribuan bunga tulip secara khusus ditanam untuk mendapatkan detail realistis. Lebih dari sekedar detail cinematography, Jon M. Chu juga turut mengundang seluruh penikmat film dan musik untuk bersama-sama merayakan perbedaan yang membuat setiap individu menjadi unik di layar lebar.
Cynthia Erivo merasakan keterikatan yang sangat mendalam dengan karakter Elphaba. Keduanya memiliki pemahaman yang sangat jelas mengenai menjadi berbeda, sendirian, namun tetap berjuang untuk menjadi diri sendiri. “Kami berdua pernah mengalami rasa sakit yang sangat dalam dan tahu bagaimana rasanya dikecewakan oleh seseorang. Senang rasanya bisa memanfaatkan pengalaman tersebut untuk dicurahkan dalam karakter Elphaba yang saya perankan”.
Sementara Ariana Grande yang berperan sebagai Glinda juga turut memberikan pernyataan mengenai film Wicked. Menurutnya, kisah di film ini merupakan sebuah bukti dari kedalaman pengalaman manusia, kerumitan, keberadaan sisi baik dan dahat dalam diri, hingga merangkul perbedaan yang ada. “Melihat karakter Glinda dan Elphaba menyadarkan saya bahwa setiap orang dapat melihat bagian dari diri mereka sendiri. Setiap manusia memiliki banyak kerumitan, rasa kemanusiaan, nuansa indah, cinta, ketidaksetujuan, penemuan jati diri, dan semuanya itu berarakar pada cinta.”
Berkonsep film musikal, Wicked hadir dalam dua babak, di mana babak kedua akan dijadwalkan tayang pada 21 November 2025 mendatang. Film Wicked bagian pertama sudah bisa disaksikan dalam format 2D, 3D, IMAX, dan ScreenX. Dengan sinematografi yang mengesankan, koreografi memukau, dan efek visual imajinatif, film Wicked akan membawa penonton ke The Land of Oz di mana keajaiban benar-benar terjadi.
Universal Pictures Indonesia sebagai distributor resmi untuk film ini turut menghadirkan Wicked Installation di Fountain Area, Plaza Senayan. Pengunjung dapat menikmati instalasi bertemakan Wicked ini mulai 19 November 2024 hingga 5 Januari 2025. Pada instalasi ini, pengunjung diajak melewati gerbang Emerald City setinggi 12 meter untuk menjelajahi dua area terpisah yang identik dengan dua karakter, “Glinda’s Area” (memutar musik Popular) serta “Elphaba’s Area” (diiringi lantunan lagu Defying Grafity). Kedua area tersebut juga dilengkapi dengan tematik infinity mirror photo installation. Pengunjung juga dapat mengabadikan momen spesial mereka di dekat Christmas tree bertemakan Wicked.
“Kami sangat antusias untuk mengenalkan Wicked dalam bentuk film layar lebar ke hadapan penonton Indonesia. Film ini bukan hanya sekadar tontonan yang memukau, tetapi juga sebuah kisah penuh inspirasi yang merefleksikan tentang identitas diri, persepsi, cinta diri, dan kerelaan untuk saling membantu satu sama lain. Kami yakin para penggemar lama maupun penonton baru dapat merasakan keajaiban dunia Oz yang sama,” tutup Julius Daniel Suhakri sebagai Head of Marketing Universal Pictures Indonesia. (aul)
Posting komentar