Events

Wirausaha Muda Berkarakter, Ciptakan Bisnis Berkelanjutan

Babak Final Diplomat Success Challenge (DSC) Season 14

DJAKARTA.ID – Ajang Diplomat Success Challenge (DSC) yang telah diadakan sejak tahun 2010 memang lebih dari sekadar kompetisi wirausaha. Pada 14 tahun perjalanannya, DSC menjelma sebagai gerakan dan ekosistem program terintegrasi, serta memiliki visi lebih besar, yaitu mendukung “Wirausaha Muda Berkarakter yang Ciptakan Bisnis Berkelanjutan”. Di bawah asuhan Wismilak Foundation, DSC kini menjadi ekosistem kewirausahaan. Wismilak Foundation memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha untuk memperoleh hibah modal usaha, edukasi, dan pendampingan.

DSC Season 14 telah mencapai babak final yang menandai tonggak penting dalam ekosistem kewirausahaan. Bisnis FI+/FUEL, makanan sehat dari Bandung milik Yoel Tristan berhasil menyabet kategori “Best of the Best” mengalahkan hampir sekitar 30rb proposal bisnis yang mendaftar. Ketua Dewan Komisioner DSC, Surjanto Yasaputera menjelaskan bahwa keberhasilan Tristan karena mempunyai kualitas pengusaha muda yang berkarakter. Konsep bisnis makanan sehat dengan guilty pleasure, selaras dengan kepedulian masyarakat modern terhadap pilihan lebih sehat.

“Gagasan tentang komposisi makanan sehat sebanyak 75%-80% ditambah sedikit guilty pleasure yaitu ayam goreng yang terdapat didalamnya benar-benar menjadikan FI+/FUEL menarik dan ditunggu-tunggu di pasar," papar Surjanto.

Tristan mengaku sudah 7 kali mengalami kegagalan ketika menjadi seorang pengusaha. Ketika mempunyai bisnis FI+/FUEL, besar keinginan untuk belajar pada para mentor yang sudah ahli. “Saya ingin belajar lebih jauh lagi dengan para mentor, terutama untuk sustainability bisnis saya.” Saat ini Tristan sedang merumuskan pengembangan bisnisnya terkait hibah dana yang didapatkan untuk FI+/FUEL. Beberapa pilihan sudah dikantongi, namun masih dalam tahap diskusi untuk mematangkannya.

Helmi Yahya yang juga sebagai Dewan Komisioner DSC turut merasa bangga dan mengapresiasi seluruh pemenang DSC Season 14. Tak hanya ragam bisnis yang sangat bervariasi, namun juga terdapat unsur sosial dan berkelanjutan. “DSC bukan tentang siapa yang menang dan kalah, tetapi yang berhasil mengambil manfaat paling banyak dari berjejaring dan bertemu dengan mentor-mentor hebat.”

Direktur Utama PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), Ronald Walla menuturkan bahwa DSC merupakan bagian dari SDGs (Sustainable Development Goals) Centre. Inti dari inisiatif ini adalah, program yang mereka rancang harus terstruktur dan terukur. Hal ini menjadi salah satu kunci sukses agar program DSC menjadi ESG (Ecosystem, Social, Government) oriented. “Mulai tahun ini DSC akan lebih fokus pada karakter bangsa, aspek sosial, dan aspek government.”

Selain Tristan yang menjadi “Best of The Best”, finalis lainnya yang menjadi pemenang DSC Season 14 dan mendapatkan hibah dana serta pendampingan usaha adalah Ricardo Petricius (Chipsy Chips/Agridea), Nurdini Prihastiti (Dama Kara), Nathania Tifara (Guru Bumi), Adhyatma Wiradharma (Verus Audio), Septia Erianty (Oganic Lombok), Ria Andriana (Street Sushi), serta Mirna An-Nissa (Primal Surf International). Sementara Danang Satria (Alamme) menyabet kategori “Most Promissing Business”, dan Hesti Rosa Wulandari (Mediso.com) sebagai “Most Progressive Challenger”.

Seluruh pemenang DSC Season 14 memperoleh dana hibah modal usaha, pendampingan selama 2 tahun, maupun pengembangan usaha dari berbagai aspek dengan total Rp2,5 milyar. Pada DSC Seasons 14 kali ini, para challengers diberikan sesi khusus “Bela Negara” dari LEMHANAS dan Brigade Infanteri 17 di Cijantung, Jakarta Timur. Pada kesempatan tersebut, mereka diberikan pengetahuan mengenai 4 manifesto DSC yaitu Karakter Bangsa, Governance, Environment, dan Social Culture yang menjadi bagian penting dalam mewujudkan kecintaan terhadap Indonesia.

Pada tahap battle round, mereka juga berkunjung dan berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari industri manufaktur hingga industri hiburan. Mereka terlibat langsung untuk mengetahui proses produksi dari hulu hingga ke hilir. Pada tahap ini, mereka tidak hanya akan belajar tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk pengembangan dan keberlanjutan sebuah bisnis.

Jupaka selaku Chief Operating Officer NAMA Beauty dan Coach DSC Season 14 menggarisbawahi pentingnya pengembangan skill dan kreativitas. Kemajuan jaman mengharuskan para pengusaha untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai perkembangan bisnis terbaru. “Dalam dunia bisnis, bertukar informasi dan berkolaborasi adalah sebuah hal penting untuk mengetahui update terbaru mengenai bisnis itu sendiri. DSC mempunyai Diplomat Entrepreneur Network (DEN) yang membantu entrepreneur dalam berjejaring untuk keberlanjutan bisnisnya,” papar Jupaka.

Edric Chandra selaku Program Initiator DSC menyatakan bahwa ada 3 karakter yang ditanamkan kepada para challengers di program ini. “Mereka akan mendapatkan banyak bekal untuk menjadi seorang entrepreneur muda dan berdampak positif bagi lingkungan. Karakter 3P (paham, piawai, persona) ditanamkan agar challengers tidak hanya menjalankan bisnisnya, tapi dapat kolaborasi berbagai pihak yang bertujuan sama dalam pengembangan dan pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia.” (aul)